Waspadai Preeklamsia Saat Hamil

By Faras, Sabtu, 21 Juni 2014 | 12:00 WIB
Waspadai Preeklamsia Saat Hamil (Faras)

TabloidNakita.com - Biasanya preeklampsia saat hamil muncul di trimester III kehamilan, kendati bisa juga di trimester II. Gejalanya, tekanan darah meningkat (lebih dari 130/90 mmHg), bengkak di daerah kaki dan tungkai atau di seluruh tubuh jika gangguannya berat, kadar protein tinggi dalam urin, kenaikan BB lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester II dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester III.Cara mengatasi preeklampsia saat hamil:    Satu-satunya jalan untuk mengatasi preeklampsia saat hamil adalah dengan mempercepat proses persalinan. Tetapi, jika gejalanya hadir pada awal-awal masa kehamilan, biasanya dapat diatasi dengan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi.     Selain itu, ibu dengan preeklampsia saat hamil juga harus melakukan pemeriksaan rutin, minimal setiap bulan pada kehamilan awal dan seminggu sekali menjelang kelahiran. Untuk melihat kondisi preeklampsia.     Umumnya dokter akan menganjurkan bedrest (istirahat total) yang bisa dilakukan di rumah jika tak terlalu membahayakan. Selain itu, ibu pun harus menghindari makanan tinggi natrium karena dapat menyebabkan volume darah di pembuluh darah meningkat. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja lebih kuat, hingga tekanan darah pun meningkatPreeklampsia saat hamil kadang Harus dilahirkan lebih awal:    Preeklampsia saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga terjadilah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ataupun lahir prematur. Pada kasus yang berat, janin harus segera dilahirkan jika sudah menunjukkan kegawatan. Biasanya dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu tanpa melihat, apakah janin sudah dapat hidup di luar rahim atau tidak. Namun adakalanya keduanya tak bisa ditolong lagi.Siapa yang lebih berisiko?    Sebenarnya, preeklampsia saat hamil bisa dialami ibu hamil mana pun. Namun yang lebih berisiko adalah:? ibu hamil untuk pertama kali? ibu dengan kehamilan kembar? penderita diabetes? memiliki hipertensi sebelum hamil? punya masalah ginjal? ada riwayat preeklampsia dalam keluarga atau pernah menderita preeklampsia pada kehamilan sebelumnya? hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.