6 Zat Gizi Penting untuk Kehamilan

By Faras, Minggu, 15 Juni 2014 | 13:00 WIB
6 Zat Gizi Penting untuk Kehamilan (Faras)

1.    VITAMIN A *Fungsi Vitamin A: Selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, vitamin A terutama sangat penting bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio. Seperti diketahui, sel bayi akan tumbuh berlipat ganda dalam kecepatan tinggi. Itu sebabnya, bila terjadi defisiensi/kekurangan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Agar manfaat vitamin A didapat, konsumsi vitamin A yang telah diresepkan oleh dokter. *Waspadai kelebihan vitamin A    Waspadai bila kelebihan vitamin A. Sebab, tak seperti vitamin yang larut dalam air (bisa dibuang lewat keringat atau air seni), maka vitamin A yang larut dalam lemak bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh hingga akhirnya jadi toksik/racun. Dampaknya, janin akan mengalami uroginital abnomali (gangguan sistem kencing dan kelamin); membuat cacat bentuk wajah, kepala (mikrosefali atau ukuran kepala kecil), dan jantung janin.*Konsumsi Vitamin A sesuai anjuran dokter    Makanya, ibu hamil tak dianjurkan menambah dosis yang sudah diberikan dokter dengan cara menambah multvitamin sejenis. Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A sebanyak 800-2.100 IU (International Unit). Jika lebih dari 10 ribu IU per hari, berisiko 5 kali cacat bayi dibandingkan bila konsumsinya kurang dari 5.000 IU per hari. Jadi, cukup hanya dengan mengonsumsi vitamin yang sudah diresepkan dokter, plus makanan sumber vitamin A, baik hewani maupun nabati (merupakan pro-vitamin A atau beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh).2.    VITAMIN C *Manfaat Vitamin C-Mencegah keguguran    Menurut penelitian, kekurangan vitamin C pada ibu hamil bukan hanya berhubungan dengan terjadinya preeklampsia, tapi juga menyebabkan keguguran yang didahului dengan ketuban pecah sebelum waktunya. Hal ini terjadi karena pecahnya membran sel dinding ketuban sebelum waktunya dan terjadinya preeklampsia.- Mencegah kanker, penyakit jantung, dan stres. - Sebagai bagian dari sel kimia yang menyediakan energi, vitamin C penting untuk memproduksi sperma dan membuat protein kolagen yang membentuk tulang rawan, sendi, kulit dan peredaran darah. - Memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama.     Tak hanya itu. Orang-orang yang darahnya mengandung vitamin C dalam tingkat cukup tinggi, mempunyai kesempatan hidup 6 tahun lebih lama dibanding mereka yang tingkat kandungan vitamin C dalam darahnya rendah. Vitamin C memang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, menetralkan polusi, dan dibutuhkan untuk membuat antibodi. -Vitamin C juga membantu penyerapan nutrisi (termasuk zat besi) dalam usus dan melancarkan aliran darah.3.    ASAM FOLAT    Setiap ibu hamil pasti akan diresepkan tablet folic acid alias asam folat oleh dokter kandungannya sejak awal kehamilan. Pasalnya, kebutuhan asam folat yang tadinya cuma 50 mikogram, selama kehamilan meningkat jadi 800 mikogram hingga 1 miligram per harinya. Kalau tidak, ibu hamil akan mengalami anemia megaloblastik. Gejalanya tak beda dengan anemia umumnya, yaitu lesu, mudah lelah, kurang darah, cepat mengantuk, napas pendek, peradangan pada lidah, mual, nafsu makan hilang, sakit kepala, pingsan, pucat, dan agak kekuningan.    Kendati sudah diberikan tablet asam folat, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi makanan sumber asam folat. Yang perlu diingat, asam folat sangat rentan terhadap pemanasan tinggi. Jadi, jangan memasak sayuran terlalu matang, cukup dengan menumis atau dilalap saja. Lain halnya dengan olahan hewan semacam daging atau hati, harus dimasak hingga matang betul. Biasanya, olahan hewan kualitasnya lebih tinggi sehingga daya serapnya juga lebih baik.4.    Zat BESI     Kekurangan besi terutama menyerang golongan rentan, salah satunya adalah ibu hamil. Dampaknya, si ibu terkena anemia defisiensi zat besi, sehingga menyebabkan gangguan perkembangan janin, termasuk otak janin. Soalnya, besi sebagai heme-iron (makanan yang mengandung zat-zat yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin), selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong perkembangan otak.5.    KALSIUM UNTUK TULANG DAN GIGI    Karena berfungsi membantu pertumbuhan tulang dan gigi, maka kalsium sangat diperlukan. Terutama pada trimester III kehamilan, yaitu saat pertumbuhan tulang dan pembentukan gigi. Bila kekurangan, otomatis akan menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi pada janin. Sementara si ibu akan mengalami kerapuhan tulang, karena janin yang kekurangan kalsium akan mengambil persediaan kalsium dari tulang ibu.    Kalsium dalam makanan diserap oleh usus dengan bantuan laktosa pada susu, tapi dihambat oleh serat yang banyak terdapat dalam sayuran. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi sertaminum susu. Juga harus mengonsumsi sayuran yang cukup dan jangan berlebihan karena seratnya dapat menghambat penyerapan kalsium.    Kendati penting, hendaknya ibu hamil tak mengonsumsi kalsium melebihi kebutuhannya karena bisa menimbulkan gangguan ginjal dan konstipasi (sulit buang air besar atau sembelit).6.    IODIUM     Iodium berfungsi sebagai bahan baku untuk hormon tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan. Mineral ini dapat mendorong perkembangan otak bayi. Bila kekurangan akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, hingga mengakibatkan keterbelakangan mental. Selain, menyebabkan gondok, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid/gondok di bagian bawah leher si ibu. Organisasi kesehatan dunia, WHO merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi iodium sebanyak 220 mikrogram untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan setelah persalinan. Konsumsi makanan yang sarat iodium seperti kentang, ikan tuna, stroberi, dan keju chedar. Juga jangan lupa, konsumsi juga suplemen iodium yang diresepkan dokter.