TabloidNakita.com - Berbeda pada zaman ibu kita dulu yang mungkin bisa memiliki anak lebih dari 5, perempuan-perempuan masa kini menganggap kehamilan bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Bahkan hamil makin sulit. Tahukah Anda kalau sekarang kesuburan bukanlah satu-satunya faktor yang bisa menghambat kehamilan. Yuk, kenali faktor-faktor penghambat kehamilan:
Terlambat memulai, Sulit Hamil
Tak bisa dipungkiri gaya hidup modern terkadang membuat kaum perempuan lebih suka mendahulukan karier dan menunda pernikahan serta memiliki anak, hasilnya Mama makin sulit hamil. Mengapa? Sebab usia merupakan salah satu penentu kesuburan. Fertilitas atau kesuburan perempuan mulai akan mengalami penurunan secara bertahap pada usia 27 tahun, dan akan merosot dramatis setelah usia 35 tahun. Tak hanya itu saja, semakin tua usia Anda maka jumlah dan kualitas sel telurnya pun akan mengalami penurunan. Walaupun ada perawatan fertilitas yang bisa membantu Anda hamil, tapi tingkat kesuksesannya juga ditentukan oleh berapa umur Anda.
Obesitas.
Menjamurnya tempat makan siap saji, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik membuat tingkat penderita obesitas meningkat secara drastis. Tak hanya merusak penampilan, berat badan berlebih juga berpengaruh erat terhadap fertilitas dan tingkat kesempatan Anda untuk hamil. Mama pun menjadi sulit hamil. Bahkan pasien obesitas dapat menurunkan tingkat kesuksesan mereka dalam menjalani perawatan kesuburan. Bagi pasien muda dengan bobot tubuh berlebih, biasanya dokter menyarankan pasien untuk melakukan program menurunan berat badan terlebih dahulu sebelum mencoba hamil.
Tubuh yang terlalu kurus.
Bagi sebagian besar kaum hawa penampilan adalah nomor satu. Dan terkadang standar untuk penampilan baik adalah memiliki tubuh langsing. Karena alasan ini, tak jarang banyak perempuan yang melakukan berbagai cara untuk memperoleh tubuh ramping, bahkan terlalu ramping. Padahal memiliki tubuh yang terlalu kurus juga bisa menghambat kehamilan, alias membuat Mama sulit hamil. Mengapa? Kurangnya lemak dapat memperlambat produksi hormon-hormon yang diperlukan untuk proses ovulasi atau pematangan sel telur dan pelepasannya ke saluran indung telur (tuba falopi).
Tingkat stres.
Hidup di zaman yang menuntut serba cepat ini tak jarang menggiring diri Anda masuk ke dalam situasi tertekan atau stres. Belum lagi ditambah rasa frustasi akibat kehamilan yang tak kunjung datang. Tahukah Anda, selain bisa menurunkan sistem imun, tingkat stres yang tinggi juga berpengaruh pada kesempatan Anda untuk hamil, atau membuat Mama sulit hamil. Studi studi menemukan perempuan yang mengalami peningkatan kadar zat aplha-amilase (pemicu stres) memiliki kemungkinan lebih kecil untuk hamil. Meski tak bisa terelakan, tapi tingkat stres bisa ditekan dengan cara yoga, akupuntur, meditasi, tertawa bersama pasangan atau sahabat. Atau jika perlu dukungan lebih, Anda bisa bergabung ke komunitas ibu hamil agar bisa saling bertukar cerita dan saling menguatkan satu sama lain. Tak hanya menghilangkan stres, Anda juga bisa mendapatkan sahabat baru. (AA)