Yuk, Pantau Berat Badan Janin

By Ipoel , Jumat, 29 Januari 2016 | 02:41 WIB
Yuk, Pantau Berat Badan Janin (Ipoel )

TabloidNakita.com - Yuk pantau berat badan janin dengan mengetahui berat badan ibu. Umumnya selama BB ibu terkontrol dengan baik, maka BB janin ikut terkontrol. Itulah mengapa, untuk mengontrol BB janin bisa dilakukan dengan mengontrol BB si ibu. Mengatur pola diet selama hamil penting dilakukan agar rata-rata pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan, tidak terlalu besar atau sebaliknya pertumbuhan janin terhambat. Perlu diketahui berat badan ibu saat hamil akan bertambah tidak hanya disebabkan berat badan janin, tapi juga plasenta, cairan amnion, uterus, dan lain-lain.

Akan tetapi, bisa saja terjadi, BB si ibu normal, namun BB janinnya kurang atau malah berlebih. Untuk itu, ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya secara rutin ke dokter kandungan demi memantau pertumbuhan dan perkembangan janin lebih saksama.

Ini gambaran berat badan ibu saat hamil

Yuk, Pantau Berat Badan Janin

 

Pemeriksaan dapat dilakukan secara klinis, dengan mengukur tinggi rahim atau melalui USG. Dibanding pemeriksaan manual, umumnya pemeriksaan dengan USG lebih mudah untuk mengetahui perkiraan berat janin. Ini karena pemeriksaan USG langsung mengukur janinnya dengan menggunakan skala-skala tertentu. Namun demikian, ukuran janin dengan USG juga dapat meleset hingga 20% dari yang seharusnya.

Berapa kisaran berat dan panjang janin berdasarkan usia? Panduan tabel di bawah ini dapat dijadikan patokan

Yuk, Pantau Berat Badan Janin

 

Hasil pengukuran manual umumnya kurang akurat, apabila ibu mengalami hamil kembar, lemak perut ibu tebal, ada tumor rahim atau kista yang besar, dan letak janin melintang. Hamil kembar kadang kala membingungkan karena kerap terjadi kerancuan pada posisi janin, sementara lemak perut yang terlalu tebal menyulitkan dokter/bidan meraba perut ibu. Akan halnya letak janin yang melintang, membuat dokter/bidan tidak bisa memperkirakan lebih akurat antara tinggi rahim dengan ukuran janin. Itulah mengapa, pengukuran dengan USG dipercaya lebih akurat

Tak hanya perkiraan BB janin, dengan USG juga dapat diketahui apakah ukuran kepala dan tulang-tulang janin sesuai dengan usia kehamilan. Demikian juga posisi janin dan plasenta, jumlah air ketuban, serta kelainan bawaan janin yang bersifat mayor, dapat diketahui. Jika pada pemeriksaan ditemukan kelainan, dokter bisa melakukan tindakan antisipatif. Misalnya, jika jumlah air ketuban mulai berkurang dan dikhawatirkan bakal membahayakan janin, opsi melahirkan bayi bisa saja diambil. Atau jika posisi janin melintang, dokter/bidan berusaha untuk membetulkan ke posisi yang benar dengan cara-cara tertentu.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan kontrol rutin, bukan hanya kita dapat memantau BB janin, tetapi juga tumbuh-kembangnya secara menyeluruh. Jadi pastikan pantau berat badan janin ya Mama.

Baca juga : Ini yang perlu dilakukan Mama bila berat badan janin rendah

BOKS:

YUK, HITUNG BB JANIN

Idealnya, pertambahan BB ibu hamil setiap minggu berkisar 350—400 g. Hingga akhir kehamilan, pada ibu dengan BB normal, kenaikan BB-nya sekitar 9—12 kg. Jika sebelum hamil, BB-nya berlebih, maka kenaikannya hanya 6—9 kg. Namun jika BB sebelumnya kurang, maka kenaikan BB-nya sebanyak 12—15 kg. Jika ibu mengandung bayi kembar dua atau lebih, tentu kenaikan BB ibu harus lebih banyak lagi seiring dengan jumlah bayi yang dikandungnya.

BB ideal ibu hamil dapat dihitung dari minggu pertama hingga minggu menjelang persalinan.

Rumusnya adalah BBIH = BBI + (UH x 0,35) 

* BBIH: Berat badan ideal ibu hamil.

* BBI: Berat badan ideal (sebelum hamil); cara menghitungnya = TB (tinggi badan) – 110 (jika TB di atas 160 cm) atau TB – 105 (jika TB di bawah 160 cm).

* UH : Umur kehamilan dalam minggu.

* 0,35: Tambahan berat badan kg per minggunya 350—400 g diambil nilai terendah 350 g atau 0,35 kg.

Contoh perhitungannya:

TB ibu = 165 cm, BBI 55 kg, dan UH 35 minggu, maka BBIH = 55 kg + (35 x 0,35) = 65,5 kg.