TabloidNakita.com - Persalinan lama banyak dialami Mama yang akan melahirkan. Mereka sudah menunggu di ruang bersalin hingga 12 jam lebih, namun apa daya, bayi tak kunjung keluar. Persalinan lama bisa dideteksi lewat gejala yang muncul, tetapi biasanya hanya dokter atau tenaga medis yang bisa mendeteksi, mengingat perlu observasi dan pemeriksaan. Berikut beberapa gejala yang mengindikasikan ibu akan mengalami persalinan lama.
• Arah pembukaan serviks.
Dokter/bidan akan melihat perkembangan pembukaan serviks dengan menggunakan alat partograf. Jika arah pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada partograf, berarti ibu mengalami kelainan pembukaan yang salah satu dampaknya adalah memperlama persalinan. Jika demikian, dokter akan melihat perkembangan lanjutan sambil bersiap melakukan tindakan karena kemungkinan adanya penyulit.
• Pembukaan lambat.
Setelah dimulainya proses pembukaan serviks, maka pembukaan selanjutnya adalah 1 cm atau lebih per jam. Jika pembukaan per jam kurang dari 1 cm, dikategorikan pembukaan lambat yang kemungkinan menyebabkan persalinan lama. Biasanya hal ini akan terdeteksi oleh observasi yang dilakukan dokter atau tenaga medis lewat partograf.
• Kontraksi lemah.
Kontraksi yang kuat dan sering diperlukan dalam persalinan, namun pada kenyataannya tak sedikit ibu hamil yang kontraksinya lemah dan jarang, semisal kurang dari 2 kali dalam 10 menit, dan lamanya pun kurang dari 40 detik. Seharusnya lebih dari itu supaya ibu bisa melakukan proses pengejanan dengan baik.
Jika gejala di atas muncul, biasanya dokter melakukan persiapan untuk mengatasinya sesuai dengan kasus yang ada. Bisa dengan memberikan suntikan induksi, melakukan bantuan persalinan seperti vakum, hingga melakukan operasi sesar.
Tindakan cepat perlu dilakukan mengingat persalinan lama dapat membahayakan ibu maupun janin. Bisa terjadi infeksi intrapartum karena bakteri dalam cairan ketuban masuk ke pembuluh darah ibu maupun janin, cedera otot-otot dasar panggul, gangguan pada tengkorak kepala janin karena tekanan his yang lama sementara janin tak dapat keluar, janin mengalami kekurangan oksigen, bahkan kematian janin.
Sebenarnya persalinan lama bisa dihindari dengan melakukan kontrol teratur selama kehamilan. Selain juga diperlukan pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam, karena dari sini akan diketahui apakah ibu bakal mengalami persalinan lama atau tidak. Jika ada indikasi persalinan, sebaiknya persalinan dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas tindakan darurat. Kalaupun di rumah bersalin, pastikan tempat itu punya rujukan ke rumah sakit besar.
Ingat-ingat ya, Bu... kontrol teratur selama hamil bisa mencegah terjadinya persalinan lama.
Irfan Hasuki