Perlengkapan Bayi. Beli atau Sewa?

By Ipoel , Sabtu, 26 Oktober 2013 | 06:00 WIB
Perlengkapan Bayi. Beli atau Sewa? (Ipoel )

Memang, idealnya sih orangtua bisa memenuhi semua kebutuhan perlengkapan bayinya, mulai pakaian, alat makan/minum, aneka mainan yang dapat menstimulasi keterampilan dan kecerdasan, hingga perabot lengkap di kamar dan untuk bepergian. Namun, ditinjau dari sudut pandang ekonomi, tidak semua barang harus dibeli, apalagi kalau harganya mahal sementara waktu pemakaiannya pendek. Contoh, baby bouncer atau kursi goyang bayi, umumnya bayi hanya membutuhkan peralatan ini sampai dengan usia 1 tahun, karena setelah mampu berjalan sendiri, bayi akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berlarian dan mengeksplorasi lingkungan. Bukan berarti alat ini tak perlu, tapi untuk menyiasatinya, bagaimana kalau ayah dan ibu menyewa saja? Apalagi sekarang banyak tempat yang menyediakan perlengkapan bayi dengan sistem sewa yang mudah. Penyewa cukup menunjukkan kartu identitas/KTP dan kartu keluarga/KK. Tertarik? Namun sebelum menyewa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

 

1. PERLENGKAPAN YANG DISEWAKAN

Tidak semua perlengkapan bayi dapat dijumpai di tempat penyewaan. Barang-barang yang bersifat pribadi seperti baju, sepatu, handuk, selimut, dan lain-lain, umumnya tidak tersedia di tempat penyewaan. Perlengkapan yang sering disewakan adalah barang-barang yang pemakaiannya sebentar namun harganya mahal, seperti tempat tidur bayi, boks bayi, kotak bermain bayi (playpen), baby taffel (meja khusus untuk bayi atau meja ganti), baby swing, kereta dorong bayi, carseat, kursi makan bayi, pompa ASI, beberapa jenis mainan edukasi (jumperoo dan around we go), alas bermain, kursi goyang, baby swimming pool, dan masih banyak lagi. Kita tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan.

 

2. KEUNTUNGAN MENYEWA

Selain lebih hemat dan mudah, menyewa perlengkapan bayi punya beberapa keuntungan lain:

 

*  Tak perlu bingung tempat menyimpan.

Dengan menyewa perlengkapan bayi, kita tidak perlu repot memikirkan tempat menyimpan berbagai perlengkapan bayi yang sudah tidak terpakai. Juga tak perlu pusing menjualnya kembali karena barang bekas/second biasanya turun sehingga kita pun tidak rugi.

 

* Menjadi tempat alternatif untuk mencoba.

Peralatan bayi seperti kursi untuk di mobil (carseat) cukup mahal tapi penting untuk menjamin keselamatan bayi/anak di mobil. Masa pakai carseat cukup panjang, ada yang dirancang hingga anak usia 5 tahun hanya dengan menyesuaikan sabuk pengamannya. Jadi tak ada salahnya membeli. Namun karena tidak murah, wajar bila kita menginginkan barang tersebut cocok, baik ukuran maupun desainnya, dengan si buah hati. Nah, agar tidak salah membeli, tak ada salahnya menyewa dulu dengan mencoba berbagai merek/desain sampai ditemukan satu jenis yang dirasa pas dengan kebutuhan.

 

3. KEBERSIHAN BARANG

Perhatikan kebersihan barang yang akan disewa. Barang-barang yang dibiarkan kotor menjadi pembawa kuman bagi konsumen berikutnya yang akan memanfaatkan barang tersebut. Untuk itu, sebelum menyewa sebaiknya tanyakan tentang sterilisasi barang-barang yang disewakan. Sterilisasi bertujuan agar konsumen yang akan menyewa merasa aman karena barang yang akan digunakan sudah bersih dan terbebas dari kuman.

Demi kebersihan pula, beberapa konsumen memilih hanya menyewa tempat tidur bayi, misal, sedangkan kasur, bantal-guling, dan bumper-nya, mereka lebih suka membeli atau membuat sendiri.

Kita pun wajib menjaga kebersihan dan kondisi barang yang disewa. Jika sampai terjadi kerusakan pada benda yang disewa, biasanya ada denda yang dikenakan oleh pihak penyewaan. Nominalnya bergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi.

 

4. DETAIL & SPESIFIKASI BARANG

Barang-barang seperti kereta dorong dan tempat duduk bayi di mobil memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Misalnya, di kereta dorong pasti tercantum berat maksimalnya, sehingga penyewa dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anaknya. Bila perlu, siapkan daftar pertanyaan seputar barang yang akan disewa, seperti merek barang, jenis, model, dan persyaratan pemakaian barang tersebut.

Sebelum memutuskan menandatangani surat perjanjian peminjaman, lakukan pemeriksaan pada barang yang akan disewa, demikian pula saat barang tersebut baru tiba di rumah. Kita dituntut cermat memerhatikan kondisi barang, apakah ada yang patah, tergores atau longgar mur/bautnya pada bagian sambungan, karena masalah-masalah ini dapat mencelakai buah hati kita. Tak hanya itu, bisa jadi kita sebagai penyewa yang malah harus menanggung denda lantaran ketidakcermatan saat memilih barang.

 

5.  SYARAT & ATURAN MENYEWA

Syarat menyewa memang mudah, cukup memberikan fotokopi KTP dan KK. Namun jangan lupa memerhatikan aturan sewa menyewa, terutama aturan pengembalian. Ada beberapa tempat penyewan yang terlalu ketat dan tidak fleksibel, sehingga bisa merugikan si penyewa. Umumnya, penyewaan menetapkan denda keterlambatan pengembalian dengan nominal yang berbeda untuk barang yang sudah disewa. Nah, agar bisa mengembalikan tepat waktu, pastikan kita mencatat kapan waktunya mengembalikan barang sewaan tersebut.

Mengenai lamanya waktu menyewa, biasanya bergantung pada kebutuhan si penyewa, mulai mingguan sampai bulanan. Harga sewa bulanan tentu lebih murah dibanding mingguan. Sangat jarang yang menggunakan jangka waktu harian. Kalaupun ada, hanya barang-barang tertentu yang dapat disewa secara harian, seperti kereta bayi untuk traveling yang bisa dilipat dengan praktis karena umumnya orang bepergian hanya beberapa hari.

Kita hendaknya cermat dalam menanyakan jangka waktu penyewaan. Sebelum menyewa, pertimbangkan lamanya waktu pemakaian sehingga dapat dilakukan negosiasi semenjak awal dengan pengelola tempat penyewaan perlengkapan bayi. Dengan begitu, kita dapat menyewa sesuai kebutuhan dan tidak terlambat mengembalikan.

Nah, dengan adanya sistem sewa, kini ayah dan ibu tentunya tak bingung lagi memenuhi kebutuhan bayinya dengan cara lebih hemat.

Utami Sri Rahayu