* Kopi dan teh.
Kopi mengandung kafein yang dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran bayi dengan berat badan rendah. Riset menyebutkan, ibu hamil yang mengonsumsi kafein lebih dari 200mg tiap hari beresiko keguguran dua kali lebih besar dari ibu hamil yang tidak mengonsumsi. Www.americanpregnancy.org. menyebutkan, kafein termasuk zat perangsang yang akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Kafein juga meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga bisa menimbulkan dehidrasi. Semua keadaan itu tidak disarankan untuk ibu hamil. Sementara teh dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus, terutama jika diminum berbarengan saat makan dan dikonsumsi dalam jumlah banyak. Itulah mengapa, sebaiknya ibu hamil menghindari atau setidaknya mengurangi konsumsi kopi dan teh.
* Minuman beralkohol.
Alkohol yang diminum akan bercampur dengan darah, kemudian masuk ke tubuh janin. Risikonya, plasenta bisa rusak, pertumbuhan janin pun terganggu. Penyakit genetik seperti gangguan jantung, otak, paru-paru, dan lainnya bisa saja terjadi. Efek setelah lahir pun dapat muncul seperti lahir dengan berat badan rendah, gangguan daya ingat, mikro dan makrosefalus, serta lainnya.
* Rokok
Pada orang yang tidak hamil saja, rokok dapat mengganggu kesehatan, apalagi pada ibu hamil. Rokok dapat mengganggu pertumbuhan organ-organ janin, mulai kepala hingga kaki. Rokok pun dapat memicu terjadinya lahir prematur atau malah keguguran.
* Makanan mentah atau setengah matang.
Makanan mentah atau setengah matang bisa mengandung toksoplasmosis yang dapat mengganggu pertumbuhan janin, termasuk menyebabkan keguguran. Gangguan sangat beragam, kelainan paru, kelainan jantung, bahkan melahirkan bayi dengan kebutuhan khusus (ABK). Contoh makanannya, antara lain satai, lalapan, telur setengah matang, dan susu yang langsung dari perasan tanpa dimasak.