Pria Berisiko Alami Kanker Prostat

By Ipoel , Selasa, 17 September 2013 | 05:00 WIB
Pria Berisiko Alami Kanker Prostat (Ipoel )

i kalangan pria, kanker prostat merupakan gangguan kesehatan yang patut diwaspadai. Prostat adalah kelenjar kelamin yang hanya terdapat pada pria. Fungsinya memproduksi sperma/mani dan menjaga sperma agar tetap hidup. Kelenjar prostat mulai terbentuk dan berkembang di masa janin dan berlanjut hingga dewasa. Perkembangan kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon seks pria atau androgen. Hormon androgen yang utama adalah testosteron.

Kelenjar prostat berukuran sebesar biji walnut. Letaknya di bawah kandung kemih mengelilingi pangkal saluran kemih. Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar prostat memerlukan hormon testosteron yang dihasilkan oleh buah zakar (testis). 

Adapun kanker prostat merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Sel-sel kelenjar prostat tersebut berkembang secara abnormal tidak terkendali sehingga merusak jaringan di sekitarnya. Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun. Penderitanya paling banyak berusia di atas 50 tahun. Dua dari tiga kasus kanker prostat ditemukan pada pria usia 65 tahun.  Namun, bukan berarti pria usia muda tak perlu mewaspadainya. Asal tahu saja, kanker tersebut penyebarannya sangat lambat dan kebanyakan tak menimbulkan gejala.

 

RISIKO DAN GEJALA

  

Meski penyebabnya belum jelas, ditengarai ada beberapa kemungkinan faktor risiko munculnya kanker prostat. Di antaranya:

* Genetik

Risiko jadi semakin tinggi jika terbukti ada kerabat yang terdiagnosis kanker prostat. Inilah yang disebut faktor keturunan. Jika ayah atau saudara laki-laki menderita kanker prostat, berarti risiko  yang dihadapi cukup tinggi.

 

* Pola Konsumsi

Dari berbagai riset diungkapkan, pola makan memengaruhi peningkatan kemungkinan seseorang dapat menderita kanker, apa pun jenisnya. Bahkan, para ahli gizi menyatakan, 80-90% kasus kanker berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Kaitan antara makanan dengan kanker prostat dibuktikan oleh berbagai penelitian yang mengatakan, risiko akan meningkat bila seseorang sehari-harinya mengonsumsi diet tinggi lemak.

Peranan lemak dalam meningkatkan risiko kanker prostat terjadi dengan beberapa mekanisme. Pertama, dibuktikan bahwa lemak dapat memengaruhi kadar testosteron yang berperan dalam  pertumbuhan sel-sel prostat baik jinak maupun ganas. Lemak akan meningkatkan produksi hormon testosteron lebih cepat yang kemudian memicu kanker. Kedua, lemak adalah sumber radikal bebas. Ketiga, hasil metabolisme asam lemak diduga merupakan zat karsinogenik atau zat pemicu tumbuhnya sel kanker.

 

* Gaya Hidup

Merokok dan minum alkohol ditengarai menjadi pemicu munculnya kanker prostat. Dalam sebatang rokok, terdapat ribuan macam bahan kimia, di antaranya karbon monoksida, nitrogen oksida, sianida, hidrogen, amonia, asetilen,  benzaldehida, benzena, metanol, dan lain-lain yang bersifat karsinogenik. Singkatnya, efek rokok tidak hanya menjadi pemicu kanker, tapi juga memengaruhi fungsi organ reproduksi.

Selain rokok dan minum alkohol, sering berganti-ganti pasangan juga membuka kesempatan terjadinya infeksi virus penyebab kanker yang ditularkan melalui hubungan kelamin.

 

* Lingkungan

   Pekerja industri yang berkontak lama dengan logam kadmium (bahan pembuat batere), juga bahan-bahan kimia lain berisiko tinggi mengidap kanker prostat.

   Pada tahap awal, kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala tetapi pada tahap selanjutnya sering timbul gejala/keluhan seperti:

1. Sering buang air kecil terutama pada malam hari.

2. Buang air kecil harus mengeJan.

3. Sulit menahan buang air kecil.

4. Tidak dapat buang air kecil sama sekali.

5. Buang air kecil terasa sakit/panas.

6. Ada darah dalam air seni dan air mani.

7. Terasa sakit saat berejakulasi.

8. Nyeri/kaku di daerah bokong, panggul dan pangkal paha.