Di trimester ini ibu hamil sudah bisa beradaptasi lebih baik dengan kehamilannya, sehingga dapat beraktivitas dengan lebih leluasa. Mual-muntah biasanya sudah berkurang atau malah hilang. Emosi ibu pun lebih stabil, dan kondisi kehamilan juga lebih kuat.
Kabar gembiranya lagi, istri sudah merasa lebih nyaman jika diajak berintim-intim yang mungkin di trimester pertama enggan ia lakukan.
Biasanya, di usia kehamilan minggu ke-14, ibu mulai merasakan gerakan janin yang terasa seperti sentuhan sayap kupu-kupu terbang di dalam rahim.
Peran suami:
* Berbagai pekerjaan rumah yang biasa dilakukan istri sebaiknya diambil alih dulu oleh suami atau setidaknya. Bukan berarti harus memanjakan istri, atau istri tidak boleh melakukan apa pun. Ibu hamil harus tetap aktif karena mobilisasi tubuh diperlukan bagi kebugaran dan agar posisi janin sesuai dengan yang diharapkan.
* Lanjutkan menyempatkan diri mengantar istri konsultasi ke dokter. Sebaiknya siapkan catatan mengenai hal-hal yang ingin ditanyakan kepada dokter agar tak lupa. Percayalah, istri pasti senang melihat antusiasme suami dan merasa didukung. Tak hanya ke dokter, dampingi juga istri ikut kelas senam hamil, yoga, atau terapi musik.
* Bantu ibu memenuhi kebutuhan gizi seimbangnya di masa hamil, sebab bukan tidak mungkin sensitivitasnya yang meningkat terhadap aroma dan rasa makanan membuatnya malas bersantap.
Sebaliknya ada juga ibu hamil yang tidak dapat mengendalikan rasa laparnya dan mengasup terlalu banyak kalori. Nah, peran ayah adalah mendukung dan mendampingi ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi secukupnya, tidak kurang tidak lebih. Kalaupun rasa lapar sulit dikendalikan, bantu ibu menyediakan makanan-makanan yang rendah kalori, kaya gizi, dan kaya serat.