Siapa yang mengira kalau sakit gigi ternyata dapat menyebabkan ibu hamil melahirkan sebelum waktunya (prematur). Suatu persalinan dianggap prematur jika terjadi di minggu ke-37 kehamilan. Diawali dengan kontraksi rahim dan pembukaan mulut rahim (serviks) yang sebelum waktunya. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 1 September 2010 oleh An International Journal of Obstetrics and Gynaecology menemukan kaitan erat antara perawatan gusi dengan kemungkinan terjadinya kelahiran bayi prematur. Penelitian ini mengambil sampel ibu-ibu hamil yang semuanya mengalami penyakit gusi. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjalani perawatan gusi plus diberikan informasi-informasi akan kebersihan mulut. Sementara kelompok yang lain hanya diberikan informasi cara meningkatkan kesehatan rongga mulut, tanpa perawatan profesional.
Ternyata ibu-ibu hamil yang diberi perawatan gusi secara profesional, hanya 8% yang mengalami kelahiran bayi prematur, bahkan beberapa di antaranya mengalami kondisi gusi yang jauh lebih baik. Sementara dari kelompok kedua (yang tidak memperoleh perawatan gusi), sebanyak 62% mengalami persalinan prematur. Hasil itu menunjukkan perbedaan yang sangat jelas, bukan? Rupanya, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi, jika dibiarkan menjadi parah akan menyebabkan respons inflamasi (peradangan). Respons inflamasi ini akan merangsang produksi hormon prostaglandin dan sitokin yang akan memacu kontraksi rahim (uterus). Produksi yang abnormal dari prostaglandin ini akhirnya dapat menyebabkan kelahiran prematur dengan bayi berat lahir rendah.
Peradangan Gusi
Itu artinya, ibu hamil tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya. Apalagi 50% ibu hamil di seluruh dunia diketahui mengalami peradangan serta pembesaran gusi. Gangguan mulut tersebut umumnya dimulai pada bulan kedua kehamilan dan memuncak pada bulan kedelapan dan secara bertahap berkurang pada bulan kesembilan hingga setelah persalinan.
Perubahan hormon akibat pengaruh metabolisme tubuh selama kehamilan, membuat pembuluh darah kapiler ibu mengalami pembesaran. Itulah mengapa, gusi ibu tampak membengkak dan memerah, berbeda dari keadaan sebelum ibu mengandung. Itu juga yang menjadi biang keladi gusi mudah berdarah ketika ibu hamil sedang gosok gigi.
Kebersihan rongga mulut ibu hamil yang tidak terjaga dapat memperburuk keadaan tersebut. Umpama, pada awal-awal kehamilan ibu mengalami mual dan muntah. Tanpa usaha untuk segera membersihkan rongga mulut dari muntahan, maka sisa muntah akan tertinggal di dalam mulut dan memperparah kondisi gusi yang memang sedang bermasalah. Akibatnya terjadilah penyakit gusi (periodontitis).
Infeksi Gusi
Periodontitis (infeksi gusi) merupakan infeksi pada jaringan periodontal atau jaringan penyangga gigi. Penyebab utamanya adalah akumulasi plak yang mengandung mikroorganisme yang pada akhirnya dapat menimbulkan respons imun jaringan periodontal. Kondisi itu akan semakin parah bila sampai ke permukaan akar. Akibatnya, sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin meningkat. Dampak lainnya adalah mengalami kegoyangan pada gigi karena adanya kerusakan pada tulang.
Tak hanya itu, infeksi gusi juga dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang janin. Bakteri yang masuk melalui gusi akan sampai di pembuluh darah ibu yang menuju ke janin. Akibatnya pembuluh darah menjadi sempit dan asupan nutrisi ke janin terganggu, sehingga janin pun tidak dapat berkembang dengan optimal. Bahkan bisa sampai terjadi nekrosis (kematian jaringan). Janin pun tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, bahkan terancam gagal tumbuh. Lantaran itulah kesehatan rongga mulut bagi ibu hamil begitu penting.