Gizi Ibu Hamil Saat Puasa

By Ipoel , Minggu, 28 Juni 2015 | 23:28 WIB
Gizi Ibu Hamil Saat Puasa (Ipoel )

TabloidNakita.com - Asupan gizi yang dibutuhkan ibu hamil sedikit berbeda dari sebelum hamil. Yuk, simak kebutuhan gizi ibu hamil saat puasa.  Sebelumnya, kita bahas apakah ibu hamil boleh berpuasa?

Prinsipnya, selama kondisi ibu kuat tidak makan dan minum sehari penuh, silakan berpuasa. Tetapi jika dirasa tidak kuat, ibu hamil boleh tidak berpuasa. Di dalam hukum Islam pun, ibu hamil tidak diwajibkan berpuasa jika mereka benar-benar tak mampu melaksanakannya. Untuk lebih memastikannya, tak ada salahnya berkonsultasi ke dokter.

Apalagi, ada beberapa kondisi ibu hamil yang sebetulnya tak memungkinkan untuk berpuasa. Seperti, ibu hamil mengalami gangguan morning sickness berat, perdarahan, menderita diabetes melitus, hipertensi, mengalami dehidrasi, gangguan pencernaan, dan ibu yang sudah hari H untuk bersalin. Jika dalam kondisi-kondisi ini ibu tetap memaksakan puasa, maka gangguan atau penyakit yang dialami akan semakin berat.

Prinsipnya, kebutuhan gizi ibu hamil saat puasa ibu harus memerhatikan asupan nutrisinya  agar tetap optimal. Dengan kata lain, bagaimana caranya agar asupan nutrisi yang hilang di siang hari bisa tergantikan di waktu lain, karena janin tidak boleh ikut “berpuasa” dan tetap harus menerima asupan nutrisi sesuai porsi kebutuhannya. Jika asupan nutrisinya kurang, pertumbuhan janin bisa terganggu.

Untuk itu, atur menu gizi seimbang yang dibutuhkan ibu hamil saat makan sahur, buka puasa, dan camilan selingan di malam hari. Dengan demikian, kondisi ibu tetap fit dan janin pun bisa tumbuh optimal.

Asupan gizi yang dibutuhkan ibu hamil sedikit berbeda dari sebelum hamil, karena ada beberapa menu yang harus ditingkatkan porsinya. Pada dasarnya, ini kebutuhan gizi ibu hamil saat puasa:

Kebutuhan gizi ibu hamil saat puasa tersebut bisa diatur pada menu makan sahur, berbuka, dan makan malam. Jadi, tetap tiga kali makan.

Selain itu, mengingat ibu akan berpuasa, maka perut akan kosong sepanjang hari, sehingga menu sahur yang dihidangkan tidak terlalu pedas atau asam karena berisiko mengiritasi lambung dan menimbulkan perih, mual, bahkan muntah. Meski menggiurkan, untuk sementara tahan keinginan memakan makanan yang terlalu pedas atau asam. Selain itu, makanan pun sebaiknya tak terlalu asin karena bisa membuat ibu cepat lapar, juga dapat memicu munculnya tekanan darah tinggi. Bagi yang tak terbiasa dengan minuman bersoda, sebaiknya dihindari karena bisa membuat lambung tidak nyaman.

Prinsip yang sama berlaku untuk menu berbuka dan menu di malam hari. Selain makanan, perlu pula mengonsumsi cairan dengan total jumlah 2,5 l selama sahur, berbuka, dan makan malam, untuk mencegah dehidrasi yang juga dapat berakibat kurang baik bagi janin yang sedang dikandung. Nah, lewat pengaturan tersebut, ibu hamil tak perlu was-was lagi untuk berpuasa, karena kebutuhan gizi ibu hamil saat puasa sudah terpenuhi. Selamat menjalankan ibadah puasa.