Dehidrasi pada Ibu Hamil

By Ipoel , Jumat, 21 Juni 2013 | 01:00 WIB
Dehidrasi pada Ibu Hamil (Ipoel )

Air memiliki peranan yang penting selama masa kehamilan. Kurang minum tentu dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Dehidrasi pada ibu hamil menurut American Pregnancy.org, dapat menyebabkan berkurangnya cairan ketuban (amnion). Kondisi ini menyebabkan risiko tinggi antara lain  dapat meningkatkan kemungkinan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan, hambatan pertumbuhan janin, atau persalinan dini.

Gejala dehidrasi pada ibu hamil menurut Klinik Mayo, antara lain kelelahan dan menjadi lebih sensitif. Selain itu ada beberapa tanda-tanda yang dapat dicermati ketika sedang mengalami dehidrasi ringan. Di antaranya adalah:

•  Urine berwarna oranye, kuning atau keruh disertai  bau menyengat.  

•  Sakit kepala ringan.

•  Mulut dan kerongkongan terasa kering.

•  Mual dan terasa ingin muntah.

Sesungguhnya tubuh manusia memiliki mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air, salah satunya adalah rasa haus. Haus adalah sinyal bahwa tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Sinyal ini menyuruh Anda untuk  minum. Untuk ibu hamil, terutama yang menginjak trimester tiga, dehidrasi lebih mudah terjadi. Rasa panas yang diakibatkan oleh permukaan tubuh yang membesar membuat keringat keluar lebih banyak dari biasanya. Untuk itu, jangan malas minum ya!