Dalam keadaan normal, antibodi sebetulnya merupakan kumpulan protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh untuk memerangi substansi yang dianggap asing oleh tubuh (di antaranya bakteri, virus). Pada penderita pengentalan darah atau ACA (anticardiolipin), tubuhnya malah mengeluarkan antibodi yang digunakan untuk menyerang anticardiolipin yang dianggap musuh, meski sebetulnya itu merupakan bagian dari membran. Kemunculan antibodi anticardiolipin inilah yang membuat darah individu jadi lebih kental.
Antibodi ACA juga mendorong terjadinya trombosis atau pembekuan darah dalam pembuluh darah. Bekuan darah di plasenta akan mengganggu pasokan zat gizi dan oksigen bagi janin. Janin jadi tidak bisa berkembang atau meninggal dalam kandungan pada usia kehamilan 3-4 bulan. Bila antibodi anticardiolipin masih dalam batas aman, pengobatan cukup dengan tablet sejenis aspirin (yang kemampuannya mempertahankan bayi hanya 40%). Pada pemeriksaan berikutnya, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Bila kadar antibodi anticardiolipin tetap atau meningkat, pemberian obat akan dibarengi dengan suntikan heparin atau fraksiparin maupun suntikan lain sejenis yang harus dilakukan setiap hari.
Obat yang disuntikkan bukan bertujuan menurunkan antibodi anticardiolipin, melainkan menjaga agar antibodi tak menyebabkan trombosis alias pengentalan darah, sehingga janin dapat memperoleh makanan yang mencukupi untuk pertumbuhannya.