Alergi sperma terjadi bila tubuh istri membentuk antibodi terhadap sperma suaminya. Semua perempuan akan membentuk antibodi ini, tapi tidak semua perempuan akan membentuk sistem imun hingga sperma tidak bisa mencapai sel telur. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan mengurangi kuantitas hubungan atau menggunakan alat bantu kondom. Dengan demikian, vagina tak terpapar sperma setiap kali melakukan hubungan intim, sehingga rangsangan untuk terbentuknya antibodi dapat dihindari. Terapi ini minimal dilakukan 6 bulan.
Melalui terapi ini diharapkan ada penurunan antibodi, sehingga ada kemungkinan sperma yang berhasil lolos dan memungkinkan terjadinya kehamilan. Bila cara ini tidak berhasil dapat dilakukan terapi steroid, yaitu menggunakan menekan antibodi dengan obatobatan atau suntikan tertentu. Terakhir, melalui inseminasi atau bayi tabung.