Nakita.id - Perempuan yang memutuskan untuk hamil pada usia 35 tahun ke atas, ibarat akan melewati jalan licin yang menuntutnya untuk lebih berhati-hati dalam melangkah. Ini karena kehamilan yang ia jalani adalah kehamilan berisiko tinggi. Untuk itu, yang bersangkutan harus siap melakukan kontrol secara teratur (bahkan mungkin harus lebih sering ketimbang kontrol ibu yang menjalani kehamilan risiko rendah). Amat disarankan, ibu juga melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan lab serta pemeriksaan penunjang lain sesuai anjuran dokter. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan. Berikut tip bagi perempuan yang memilih hamil pada usia 35 ke atas:
- Diskusikan kehamilan ini dengan pasangan dan tentu juga dokter. agar kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
- Jalani kehamilan dengan fun. Hindari rasa malu dan merasa bahwa ibu terlalu tua untuk hamil.
- Jaga gizi dan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan yang berlebih bisa menyebabkan tekanan darah naik sampai terjadi eklamsia (kejang dalam kehamilan). Sebaliknya berat badan yang kurang bisa berdampak pada pertumbuhan janin terhambat. Untuk itu, konsumsi vitamin dan perhatikan makanan yang dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
- Kontrol teratur; setiap 4 minggu pada trimester I dan II, tiap 2 minggu sampai pada kehamilan 28-34 minggu, dan selanjutnya seminggu sekali mulai kehamilan 36 minggu atau lebih sering jika ada keluhan atau atas anjuran dokter.
- Lakukan pemeriksaan lab skrining pada tiap trimester, pemeriksaan ultrasound pada kehamilan trimester pertama (untuk menentukan keadaan janin), pemeriksaan ultrasound pada kehamilan usia 20 minggu (untuk skrining kelainan mayor bentuk janin) dan pada kehamilan usia 28 minggu, lakukan pemeriksaan USG 4 dimensi untuk menilai perilaku janin dan bentuk fisik yang lebih detail. Pemeriksaan dengan USG sangat ditentukan oleh posisi janin dan kondisi kehamilan, seperti ketebalan perut ibu, jumlah air ketuban, posisi plasenta, postur dan pergerakan janin. Keberhasilan pemeriksaan juga sangat bergantung pada spesifikasi alat, faktor pemeriksa dan lainnya. Patut dicermati pula bahwa 1-2% kelainan bisa tetap tidak terdeteksi.
- Mendekati kehamilan akhir, bisa dianalisa kondisi kandungan dari faktor kesehatan ibu, riwayat kehamilan, keguguran, persalinan terdahulu, kesiapan mental, kondisi bayi (ukuran, berat, posisi), dan kondisi panggul ibu. Kehamilan pertama diatas usia 35 kebanyakan berakhir dengan operasi, walau tentu setiap kehamilan adalah kasuistik, dinilai kasus per kasus secara individual.