Cegah Infeksi Nifas

By Ipoel , Minggu, 17 Februari 2013 | 22:00 WIB
Cegah Infeksi Nifas (Ipoel )

Selama masa nifas sangat penting menjaga kebersihan. Tanpa kebersihan yang memadai infeksi mudah terjadi. Berikut langkah-langkahnya:

*  Selama masa kehamilan:

Supaya tidak terjadi infeksi pada masa nifas, saat hamil cegah jangan sampai terjadi anemia, malnutrisi serta munculnya penyakit-penyakit yang diderita ibu. Sebaiknya juga tidak melakukan/mengurangi/melakukan dengan hati-hati hubungan seksual saat hamil tua karena bisa menyebabkan pecahnya ketuban dan menjadi jalan masuk kuman penyebab infeksi ke dalam jalan lahir.

*  Waktu persalinan:

Dokter akan melakukan segala tindakan pertolongan persalinan dengan peralatan yang steril. Selain itu akan dicegah perdarahan yang banyak, kalaupun terjadi, darah yang hilang akan diganti melalui transfusi darah.

*  Masa nifas:

Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Begitu pula dengan alat-alat, pakaian, kain yang dikenakan ibu harus benar-benar dijaga kebersihannya. Hal lain yang juga harus diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia. Bila ibu mengalami perdarahan yang sangat banyak, atau sudah terjadi anemia selama masa kehamilan, hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi proses konstraksi pada rahim untuk kembali seperti semula, ini terjadi karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim. Bila anemia hanya ringan, maka cukup dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun bila kondisinya sangat parah, dokter akan melakukan transfusi darah.

Selain infeksi nifas, gangguan lain yang mungkin terjadi selama masa nifas adalah:

• Kelainan pada rahim.

Setelah melahirkan, rahim secara alami akan terus mengecil menuju ukuran semula. Kalau sesaat setelah melahirkan berat rahim sekitar 1.000 g, maka 6 minggu kemudian akan mengecil menjadi 40-60 g. Bila proses ini mengalami hambatan atau berlangsung kurang baik, maka gangguan itu disebut sub-involusi. Penyebabnya antara lain adanya infeksi (endometriosis), adanya bekuan-bekuan darah di rahim, dan sebagainya. Dokter akan memberikan pengobatan yang dianggap perlu. Bila terbukti masih ada sisa plasenta, dokter akan melakukan kuretase.

• Sindroma Sheehan.

Sindroma Sheehan adalah syok akibat perdarahan persalinan. Biasa terjadi bila ibu mengalami eklamsia. Pengobatan yang akan dilakukan dokter adalah dengan memberikan substitusi terapi hormonal.

• Gangguan pada payudara.

Gangguan lain yang juga terjadi selama masa nifas adalah keluhan payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Bahkan pada beberapa kasus terjadi peradangan payudara yang disebabkan kuman Staphylococcus aureus  yang masuk melalui luka pada puting atau peredaran darah. Gangguan ini disebut mastitis. Untuk mengurangi rasa sakit, ibu bisa mengompres payudara dan melakukan pengurutan ringan. Namun bila rasa sakit tak tertahan, segera ke dokter untuk mendapat pengananan berupa pemberian obat yang tepat.