Ini Caranya Agar Cepat Pulih dari Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan

By Ipoel , Senin, 28 Agustus 2017 | 03:15 WIB
Agar cepat pulih usai melahirkan, Ibu perlu melakukan beberapa cara (Santi Hartono)

Nakita.id - Pastinya Ibu ingin agar cepat pulih usai melahirkan agar bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, Ibu harus menerima kenyataan bahwa ada berbagai perubahan tubuh yang terjadi di saat setelah melahirkan. Nah, agar cepat pulih usai melahirkan Ibu perlu melakukan beberapa hal berikut ini.

Rahim

Pemulihan rahim ditandai dengan kembalinya ukuran rahim seperti sebelum melahirkan, yakni sekitar 6-7 cm. Pada saat melahirkan, rahim naik tinggi-tinggi dalam perut di bawah rusuk. Setelah proses persalinan puncak rahim tepat berada di bawah pusar. Dalam 6 minggu, rahim sudah kembali ke ukuran yang normal. Pascapersalinan rahim berkonstraksi dengan selang waktu tidak teratur. Proses ini dipercepat dengan kegiatan menyusui, sebab hormon (oxytocin) yang merangsang produksi air susu menyebabkan terjadinya konstraksi rahim.

Baca juga: 5 Cara Alami Agar Cepat Pulih Setelah Melahirkan

Otot Perut dan Otot Pelvis

Selama hamil sembilan bulan, otot perut Ibu menjadi teregang. Bila tidak terjadi komplikasi apa pun, otot-otot perut akan mengencang kembali setelah melahirkan. Proses ini disebut involusi atau secara alami perut kembali singset dalam waktu 3 bulan. Apalagi bila didukung dengan pola makan yang baik serta melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat, maka otot perut bisa kembali seperti semula. Untuk amannya konsultasikan dengan dokter, latihan seperti apa yang disarankan, sebab kondisi masing-masing wanita sehabis melahirkan sangat spesifik.

Di masa lampau setelah melahirkan si ibu diminta memakai bengkung/setagen/gurita supaya otot perutnya kembali kencang, ini dikarenakan setelah melahirkan wanita zaman dulu harus segera kembali bekerja di sawah, sehingga perlu bengkung/setagen/gurita untuk menahan perutnya saat bekerja. Kalaupun wanita sekarang setelah melahirkan ingin memakai bengkung/setagen/gurita untuk mengencangkan otot perutnya, boleh-boleh saja, selama ikatannya tidak terlalu kencang. Ikatan yang terlalu kencang bisa menyebabkan perut kembung dan susah bernapas karena setelah melahirkan, pernapasan ibu masih melalui perut. Kalau penggunaan bengkung/setagen/gurita dilakukan dengan tepat, maka tidak ada risiko yang menyertainya.

Otot lain yang mengalami peregangan pascapersalinan adalah otot pelvis. Sebenarnya otot ini akan pulih sendiri secara alami. Namun bisa juga dibantu dengan latihan pengencangan otot melalui senam kegel yang bisa dimulai beberapa jam setelah persalinan, tanpa mengganggu jahitan episiotomi. Cara melakukannya adalah dengan membuat gerakan seperti menahan pipis beberapa kali. Kontraksi otot yang dilakukan merapatkan jaringan dan membantu penyembuhan. Pemulihan otot pelvis akan mencegah kebocoran air seni dan meningkatkan respons seksual.

Baca juga: Cepat Pulih Usai Melahirkan Normal

Perubahan Payudara

Setelah melahirkan payudara secara otomatis akan bersiap untuk menghasilkan ASI. Darah lebih banyak disirkulasikan melalui jaringan payudara, akibatnya payudara membengkak, mengeras dan terasa hangat. Sekitar tiga hari setelah melahirkan ASI mulai diproduksi, sebelumnya yang keluar adalah kolostrum. Kalau tidak digunakan untuk menyusui payudara akan terasa sakit. Selain itu selama menyusui puting susu akan lecet/mengelupas. Ini terjadi bila bayi tidak mengisap ASI dengan cara yang benar, yakni memasukkan areola ke dalam mulut. Tapi jangan khawatir ini bisa disembuhkan dengan menggunakan krim payudara. Jangan lupa untuk membersihkannya sebelum mulai menyusui dan jaga area payudara supaya tetap bersih untuk mencegah infeksi.

Perineum