Atasi Premenstrual Syndrome

By Ipoel , Senin, 10 Desember 2012 | 23:00 WIB
Atasi Premenstrual Syndrome (Ipoel )

Menjelang haid bisanya perempuan mengalami ketegangan yang diistilahkan Premenstrual Tension atau ada juga yang menyebutnya Premenstrual Syndrome (PMS). Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron menjelang menstruasi. Gejala yang paling mudah terlihat adalah adanya gangguan emosional (gelisah, susah tidur), perut kembung, mual muntah, payudara tegang dan sakit, gangguan mood yang tidak bisa dijelaskan.

Solusi

Untuk mengurangi Premenstrual Tension, calon ibu disarankan melakukan olahraga rutin, diet rendah garam, mengurangi kopi dan tidak mengonsumsi alkohol. Langkah lain adalah menekan fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin.

Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid. Penyebabnya antara lain meningkatnya hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia di daerah payudara. Disarankan tidak melakukan aktivitas berat seperti olahraga yang bisa menambah rasa tegang/tidak nyaman.

Rasa nyeri yang timbul pada perempuan saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Penyebabnya adalah pecahnya folikel graff. Istirahat dengan meluruskan kaki saat rasa nyeri timbul dapat mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi.

Adalah rasa nyeri yang berlebihan pada waktu haid.  Tiga puluh sampai tujuh puluh lima persen perempuan yang mengeluhkan rasa nyeri ini memerlukan pengobatan. Dismenorea dibedakan menjadi dua:

- Dismenorea Primer

Munculnya rasa nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil. Rasa nyeri ini muncul sejak menarche (haid pertama). Penyebabnya bisa psikis, kelelahan, TBC, serviks (mulut rahim) sempit, kelainan anatomi rahim, peningkatan kadar prostalandin dan sebagainya.

- Dismenorea Sekunder

Awalnya tidak ada rasa nyeri, tapi karena suatu hal lalu rasa nyeri haid itu muncul. Biasanya terjadi karena adanya infeksi, mioma, tumor dan sebagainya. Penanganan akan dilakukan sesuai penyebabnya.