Nakita.id - Preeklamsia yang tidak teratasi bisa menyebabkan eklamsia.
Kondisi ini lebih berat karena bisa menyebabkan ibu koma bahkan meninggal.
Dari data yang diperoleh kematian ibu akibat eklamsia angkanya 9,8%-25,5% sedang kematian janin 42,2%-48,9%.
Eklamsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti halilintar.
Bisa jadi kata ini yang dipilih karena eklamsia terjadi secara tiba-tiba seperti halilintar yang datang.
Dengan kemajuan dunia kedokteran kini diketahui bahwa eklamsia tidak terjadi tiba-tiba melainkan ditandai semua gejala preeklamsia disertai serangan kejang yang kemudian bisa menjadi koma.
Ada empat tahapan terjadinya eklamsia, yakni:
1. Mata terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar.
2. Muncul kejang selama kurang lebih 30 detik, seluruh otot menjadi kaku, pernapasan terhenti, lidah dapat tergigit.
3. Kejang lagi yang berlangsung 1-2 menit, otot berkontraksi dalam tempo cepat, penderita sampai tidak sadar.
4. Berakhir dengan koma.