Saat ini sudah ada tes untuk mendeteksi dini apakah sang bayi berpotensi lahir prematur atau bisa lahir cukup bulan. Yang dimaksud adalah tes Serviko Vaginal Fetal Fibronectin (fFN). Tes ini diklaim sebagai pemeriksaan yang paling canggih dan akurat. Pemeriksaan disarankan dilakukan pada usia kehamilan 24-34 minggu dengan membran amnion yang masih intak dan dilatasi (perbesaran) serviks kurang dari 3 cm. Teknis pelaksanaannya adalah sebagai berikut: pasien yang memiliki keluhan persalinan prematur dipersiapkan dalam posisi lithotomic (posisi melahirkan) kemudian dengan bantuan spekulum, vagina dibuka dan sampel diambil di bawah mulut rahim di ujung puncak vagina bagian bawah. Cairan diambil dengan menggunakan alat yang ditempelkan sekitar ± 10 detik dan pemeriksaan selesai.
Sampel dari pemeriksaan tersebut diserahkan ke bagian laboratorium untuk dilakukan proses pemeriksaan yang hasilnya akan diperoleh dalam waktu 30 menit. Dari hasil tersebut dapat diketahui apakah ada ancaman persalinan prematur ataupun tidak dalam bentuk hasil yang positif atau negatif. Bila hasilnya negatif maka dokter dapat meyakinkan pasiennya bahwa risiko terjadinya kelahiran prematur rendah alias besar kemungkinan bayi bisa lahir cukup bulan. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah menilai adanya bagian perekat yang dapat mempertahankan kehamilan yang terlepas dan dapat ditemukan di vagina.
Sebaliknya bila hasilnya positif alias ada kemungkinan terjadinya persalinan prematur maka dokter akan mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan pada bayi yang dilahirkan prematur seperti fasilitas NICU. Dengan dilakukannya tes ini dapat diperkirakan kelahiran bayi yakni sekitar 2 minggu setelah hasil pemeriksaan diketahui. Biaya yang dibutuhkan untuk tes ini sekitar Rp800.000.