Kontrasepsi Tak Ganggu ASI

By Ipoel , Selasa, 6 November 2012 | 23:00 WIB
Kontrasepsi Tak Ganggu ASI (Ipoel )

Alat pengendali kehamilan yang akan dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan. Ibu menyusui bisa memilih beberapa jenis alat kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI.  

• Suntikan

Kontrasepsi dengan suntikan memiliki dua jenis, yaitu suntikan satu bulan sekali yang berisi hormon estrogen dan progesteron, dan suntikan tiga bulan sekali yang berisi hormon progesteron. Ibu menyusui dianjurkan memilih jenis suntikan 3 bulan sekali agar produksi ASI-nya tidak terganggu. Pemakaian KB suntikan ini bisa dimulai 1-2 hari setelah melahirkan atau keguguran.

Meski tidak selalu, kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron bisa mendorong terjadinya kegemukan. Namun, sekali lagi, kegemukan tidak selalu terjadi. Yang terpenting, keluhan yang muncul akibat penggunaan kontrasepsi suntikan sebaiknya dikonsultasikan pada dokter. 

• Mini Pil     

Pemakaian KB ini bisa dilakukan 1 atau 2 hari setelah kelahiran atau keguguran. Mini pil mengandung hormon progesteron yang harus dikonsumsi setiap hari. Penggunaannya perlu diperhatikan secara saksama karena kerap terjadi kesalahpahaman. Misalnya, ibu absen minum pil kontrasepsi selama tidak bertemu dengan suami untuk beberapa hari, lalu mulai minum pil lagi setelah suami pulang.

Sebetulnya, cara kerja mini pil tidaklah berlangsung seketika. Konsumsi yang tidak teratur mengakibatkan kadar hormonnya tidak mampu menekan tingkat kesuburan dan membuka peluang bagi ibu untuk hamil jika melakukan hubungan seks. Lantaran itulah, mini pil cocok untuk yang memiliki disiplin dalam mengonsumsi obat dan tidak pelupa. Selama apa ibu mesti minum pil KB? Selama tidak mau hamil, selama itu pula ibu perlu mengonsumsi mini pil ini. Namun, ibu yang memiliki bobot berlebih sebaiknya tidak memilih kontrasepsi dengan kandungan hormon.  

• Kondom

Pemakaian kondom oleh suami merupakan kontribusi nyata dalam pelaksanaan KB. Pemakaian dilakukan setiap setiap kali berhubungan seks sebelum penetrasi dilakukan. Caranya sangat mudah dan tentunya tidak berpengaruh pada produksi ASI. Kondom dipasang pada penis begitu terjadi ereksi. Kondom yang dipakai tidak boleh melebihi masa kedaluwarsa, kondom (sekalipun masih di dalam kemasan) tidak boleh terekspos sinar matahari, tidak boleh bocor, dan hanya untuk dipakai sekali saja.