Stop Labeling!

By Ipoel , Rabu, 31 Oktober 2012 | 21:00 WIB
Stop Labeling! (Ipoel )

Pelabelan negatif, seperti si cengeng, si pemarah, si tukang ngambek, akan memengaruhi konsep anak terhadap dirinya. “Ooo ternyata aku cengeng ya.” Setelah pelabelan itu melekat padanya, ia pun berperilaku sesuai yang dilabelkan itu, dan anak pun benar-benar menjadi cengeng, pemarah atau suka ngambek.  “Pelabelan adalah semacam penguatan pada diri anak bahwa dirinya memang seperti itu.”  

Pada usia 3-5 sedang terjadi  pembentukan karakter pada diri anak. Untuk itu diperlukan banyak pengalaman positif agar terbentuk karakter yang positif pula. Sebaliknya, akumulasi pengalaman negatif akan menjadi pupuk bagi sikap yang rapuh. Jadi, kalau ingin anak  tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan tenang, segera perbaiki cara orangtua menanggapi perilakunya. Tekankan perhatian orangtua pada sikap positif anak. Stop labeling. Dengan begitu ia akan tahu bahwa untuk mendapatkan tanggapan yang baik dari orangtua, ia harus bersikap positif, bukan sebaliknya.