Alasan Medis Mengapa Perempuan Mendadak Harus Sesar

By Ipoel , Kamis, 14 September 2017 | 05:00 WIB
Luka Jahitan Sesar Sembuhnya Lama? (Ipoel )

Nakita.id - Kehamilan merupakan proses fisiologis normal yang dialami hampir setiap perempuan. Meski demikian, tetap akan ada risiko komplikasi saat proses bersalin berlangsung.

Kondisi yang dapat membahayakan jiwa janin maupun ibu atau bahkan keduanya inilah yang terkadang membuat persalinan yang telah direncanakan normal (per-vaginam) mendadak berubah menjadi sesar (sectio caesarian).  Penyebabnya antara lain:

(Baca juga : Mengenal Persalinan Aktif, Cara Melahirkan Minim Rasa Sakit)

Setelah 24 jam diinduksi tak ada tanda-tanda persalinan.

Pada kasus usia kehamilan sudah 40 minggu tanpa ada tanda-tanda melahirkan, dokter akan melakukan induksi demi mengundang rasa mulas dan kontraksi. Bila setelah 24 jam Ibu menerima tindakan induksi, tetapi persalinan tidak kunjung terjadi, maka harus dilakukan tindakan sesar karena pertanda induksi telah gagal.

Dalam proses induksi diperlukan adanya batas waktu mengingat tindakan ini mengakibatkan suatu perubahan kondisi; yang awalnya tak ada kontraksi, menjadi ada kontraksi. Jika tanda-tanda persalinan tak kunjung tampak, sementara otot rahim sudah ‘dipaksakan' untuk berkontraksi, otot rahim akan kelelahan. Kondisi yang amat berisiko bagi ibu hamil ini umumnya memerlukan tindakan sesar.

(Baca juga : 7 Tip Agar Ibu Mudah Melahirkan Normal)

Ada hipertensi atau preeklamsia saat persalinan.

Batas normal tekanan darah ibu hamil adalah sekitar 130/80 mmHg. Lebih dari itu bisa terjadi keadaan hipertensi yang bisa membuat penderita sakit kepala. 

Pada ibu hamil yang mengalami hipertensi, kondisi sakit kepala ditambah keharusan mengejan pada saat persalinan dapat mengakibatkan pembuluh darah di kepala pecah. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, dokter biasanya akan mengambil tindakan operasi.

Kelainan kontraksi.

Sensor reseptor di rahim yang tidak memberi respons merupakan salah satu penyebab kelainan kontraksi. Pada kasus ini pun persalinan umumnya dilakukan dengan tindakan sesar karena rahim pun tidak akan merespons obat-obatan induksi (yang merangsang munculnya kontraksi).

(Baca juga : Kebiasaan Saat Hamil Ini Dapat Membantu Ibu Melahirkan Secara Normal)

Gawat janin dan kemacetan persalinan.    

Terkadang pada saat proses persalinan terjadi fetal distress, di mana detak jantung janin tiba-tiba melambat. Kondisi seperti ini jika tidak tertangani dengan baik bisa membuat jantung janin makin melemah dan berisiko gagal hidup. Maka itu perlu dilakukan tindakan sesar.

Kemacetan persalinan bisa juga dialami ketika dalam proses persalinan ibu yang sudah kepayahan tak lagi kuat mengejan sehingga janin tak kunjung keluar. Kepanikan ibu yang umumnya terjadi pada kondisi seperti ini bisa makin meningkatkan risiko kemacetan persalinan. 

Ibu hamil penderita asma yang tiba-tiba mengalami serangan sewaktu proses melahirkan normal biasanya juga mengalami kemacetan persalinan. Dokter biasanya menolong ibu dan bayi dengan melakukan tindakan sesar.