Hitung Kapan Si Kecil Lahir

By Ipoel , Rabu, 16 Oktober 2013 | 00:00 WIB
Hitung Kapan Si Kecil Lahir (Ipoel )

Menanti kelahiran si kecil tentu sangat mendebarkan sekaligus menyenangkan. Usia kehamilan dan tanggal persalinan biasanya langsung diperkirakan begitu ibu memeriksakan diri pertama kali ke bidan atau dokter dan dinyatakan positif hamil.  Perkiraan waktu persalinan ini sangat penting terkait dengan kondisi janin yang akan dilahirkan nanti.

Perkiraan lahir tidak dihitung dari kapan pembuahan terjadi. Ya, karena sulit sekali mengetahui kapan sesungguhnya pembuahan sel telur berlangsung.  Karenanya, dipakailah hari pertama haid terakhir ibu sebagai patokan untuk memperkirakan tanggal persalinan. Dengan catatan, periode kehamilan cukup bulan adalah 40 minggu. Contohnya, jika hari pertama haid terakhir terjadi pada 1 Januari 2010, maka persalinan diperkirakan terjadi pada 7 Oktober 2010. Sedangkan, usia kehamilan dihitung per minggu sejak hari pertama haid terakhir hingga hari pemeriksaan.

Meskipun hari persalinan dapat dihitung, pada kenyataannya, peristiwa kelahiran bayi bisa lebih maju atau mundur dari perkiraan. Umumnya sekitar 2 minggu lebih cepat atau lebih lambat. Mengapa bisa seperti itu? Sebenarnya, pada hari pertama haid terakhir belum terjadi kehamilan karena tidak mungkin terjadi pembuahan pada saat haid dimana sel telur yang tidak dibuahi terbuang bersama luruhnya lapisan dinding rahim. Jika setelah itu sel telur berikutnya dibuahi oleh sel sperma, pastilah kejadiannya berlangsung di masa subur.

Masa subur terjadi dua minggu (14 hari) sebelum hari pertama haid yang akan datang. Jika siklus haid berlangsung selama 28 hari, maka dapat juga dikatakan masa subur atau awal kehamilan terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir. Sayangnya, tak semua perempuan memiliki siklus haid teratur (28 hari) alias tak dapat diprediksi kapan masa suburnya. Akibatnya, usia kehamilan dan waktu persalinan tidak bisa dihitung dari masa subur. Untuk mudahnya dihitunglah awal kehamilan dari hari pertama haid terakhir karena tanggalnya yang sudah pasti.

Perhitungan usia kehamilan maupun waktu bersalin umumnya menggunakan hitungan dalam minggu, bukan bulan. Alasannya, jumlah hari dalam hitungan minggu lebih pasti (7 hari) ketimbang hitungan dalam bulan yang jumlah harinya berbeda-beda (28/29, 30, atau 31 hari) yang membuat perhitungan usia kehamilan menjadi kurang akurat.