Hati-hati Hiperkolesterol Saat Hamil

By Ipoel , Kamis, 3 Agustus 2017 | 06:30 WIB
Kolesterol berbahaya pada kehamilan (Saeful Imam)

Nakita.id - Hiperkolesterol merupakan suatu keadaan di mana darah mengandung kelebihan lemak/ kolesterol.

Mengenai penyebabnya bisa faktor keturunan atau pola hidup yang tidak sehat (seperti pola makan yang kerap mengonsumsi lemak tinggi dan kurangnya aktivitas berolahraga).

Kondisi hiperkolesterol sering ditemui pada wanita di atas usia 35 atau menjelang menopause. Biasanya hal ini terkait dengan masalah hormon yang menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Hiperkolesterol bukanlah suatu penyakit yang timbul akibat kehamilan, namun bisa dialami oleh ibu hamil di usia kehamilan berapa pun.

Kondisi hiperkolesterol selama kehamilan umumnya karena   yang bersangkutan sudah menderita hiperkolesterol sebelum hamil atau memiliki kecenderungan hiperkolesterol.

Bisa juga karena  indikasi tertentu semasa kehamilan seperti obesitas.  Karena itulah pada ibu-ibu hamil tertentu (lihat boks), kadar kolesterol darahnya perlu diukur, selain untuk melihat status kesehatannya,  juga untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang tidak diharapkan.

Bagaimana hiperkolesterol dapat menganggu kesehatan? Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penumpukan/ penimbunan plak pada saluran pembuluh darah.

Lama kelamaan dinding pembuluh darah menjadi menebal, rigid, dan kaku sehingga akhirnya menyempit. Pembuluh darah yang menyempit akan membuat aliran darah yang semula berjalan lancar, menjadi tersendat dan bahkan bisa tersumbat.

Salah satu yang dikhawatirkan dalam kondisi ini adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Gejala hipertensi adalah pusing/sakit kepala hebat, kaki bengkak,  dan pada kondisi yang berat dapat mengalami kejang-kejang. Dampak selanjutnya dari hipertensi yang tidak terpantau adalah stroke atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Penyakit yang bisa mengakibatkan terjadinya kelumpuhan inilah yang paling ditakutkan para penderita hipertensi. Dampak lain dari hiperkolesterol, adalah penyakit jantung jika sumbatan pembuluh darahnya terjadi pada jantung.

Apakah hiperkolesterolnya dapat memengaruhi janin, jawabannya adalah “ya”. Akibat hiperkolesterol, sirkulasi darah dari ibu kepada janin yang lewat plasenta akan terganggu. Padahal darah memegang peranan penting bagi janin  sebagai pembawa oksigen dan bahan makanan.

Aliran darah yang tidak lancar berarti pula aliran oksigen dan makanan terhambat pada janin, dengan demikian pertumbuhan janin bisa terhambat sehingga kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah atau mengalami kecacatan.