Kapan SQ bisa diajarkan? Sejak dalam kandungan. Janin sudah bisa mendengar suara-suara dari luar rahim atau sekitar usia kehamilan 21 minggu. Di usia ini kita bisa melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, mengucapkan kata-kata yang santun, tidak mudah emosi dan marah-marah, menjaga ketenangan detak jantung, tidak berteriak, dan lainnya. Jika kita bisa melakukan hal-hal tersebut, maka kita telah menstimulasi SQ janin.
Mulai usia kandungan 30 minggu, janin sudah bisa merasakan rangsangan dari luar. Ia bisa menikmati rutinitas ibu yang dilakukan dengan santai dan tenang, juga elusan lembut di perut untuk menunjukkan kasih sayang. Begitu pula jika ibu melakukan gerakan-gerakan yang dapat membuat janin merasa tenang seperti senam hamil, yoga, salat, dan lainnya.
Kala lahir, anak membawa potensi SQ yang sangat besar. Dalam fitrah tanpa dosa, didukung oleh perkembangan otak yang sangat pesat, maka sangat penting mengasah SQ anak secara optimal. Di masa bayi, pengembangan SQ dilakukan dengan cara memberikan rasa aman, kenyamanan, dan pengalaman yang menyenangkan kepada bayi. Membelai, mendekap, dan mengajak bayi bermain seperti permainan cilukba yang diiringi senyum dan tawa dapat memenuhi kebutuhan emosional dan spiritualnya. Pokoknya, apa pun yang dapat membuat bayi senang dan tenang.