Bayi Rawan Terserang Batuk Pilek di Musim Hujan

By Ipoel , Kamis, 5 Maret 2015 | 10:27 WIB
Bayi Rawan Terserang Batuk Pilek di Musim Hujan (Ipoel )

Meskipun penyakti batuk pilek dikategorikan ringan, sebaiknya tak dianggap enteng agar tak merembet ke saluran pernapasan lain.Batuk pilek bisa menyerang bayi usia di bawah 6 bulan, terutama yang tidak diberikan ASI atau diberikan namun tidak secara eksklusif selama 6 bulan. Sebaliknya, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, umumnya terhindar dari penyakit batuk-pilek karena pemberian ASI membuat sistem antibodi bayi kuat.  Bayi rawan terserang batuk pilek di musim hujan setelah ia berusia 6 bulan, serangan batuk-pilek pada bayi akan lebih sering karena frekuensi pemberian ASI berkurang. Bayi pun mulai diberikan MPASI, mulai mengenal lingkungan lebih luas yang memungkinkan bayi tertular batuk-pilek dari lebih banyak orang, dan lainnya.

PENYEBAB BATUK PILEK PADA BAYI:

* Bayi terpapar polutan seperti debu, asap dapur, asap rokok, yang membuatnya batuk-batuk bahkan pilek.

* Virus yang ditularkan dari penderita lain yang ada di dalam rumah pada bayi. Jika ventilasi udara tidak baik, kemungkinan penularan lebih besar karena virus terus berada di dalam rumah.PENANGANAN BATUK PILEK PADA BAYI:

 Bayi rawan terserang batuk pilek di musim hujan, yuk kenali penanganan batuk pilek pada bayi: 

* Penanganan batuk pilek pada bayi: Hindari bayi dari polutan, jaga kebersihan rumah, buat ventilasi udara yang baik, tidak merokok di dalam rumah apalagi di dekat bayi, bersihkan penyejuk ruangan (AC) secara berkala.Dengan begitu, penyakit batuk pilek menjauh.

* Berikan bayi ASI sesuai kebutuhan/permintaan bayi karena ASI akan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Untuk si 6 bulan ke atas, berikan juga MPASI bergizi, buah-buahan, serta air putih yang cukup. Daya tahan tubuh kuat, penyakit batuk pilek enggan mendekat.

* Penanganan batuk pilek pada bayi : Jika hidung bayi tersumbat saat pilek menyerang, berikan larutan normal saline atau NaCL fisiologis yang diteteskan ke dalam hidung. Larutan ini berfungsi mencairkan lendir sehingga cairan mudah dikeluarkan dan bayi bisa lebih leluasa bernapas. Kita bisa meneteskannya sesering mungkin tanpa perlu khawatir efek samping karena NaCL fisiologis bukan obat melainkan cairan biasa.

* Penanganan batuk pilek pada bayi : Oleskan balsam khusus bayi di tubuh bayi supaya tubuhnya lebih hangat dan wanginya terhirup sehingga bisa melegakan pernapasan saat pilek menyerang. Namun pada bayi yang memiliki kulit sensitif sebaiknya hati-hati menggunakan balsam.

* Penanganan batuk pilek pada bayi : Untuk mengencerkan dahak yang kental dan sulit dikeluarkan karena batuk pilek, bisa diatasi dengan terus memberikan ASI eksklusif atau air putih pada bayi di atas 6 bulan.

* Penanganan batuk pilek pada bayi : Jangan sembarangan memberikan obat batuk pilek, apalagi antibiotik. Disamping dapat menimbulkan resistensi, bayi dapat pula mengalami efek samping akibat pemberian antibiotik sembarangan. Ingat, tubuh bayi belum matang sehingga rentan terhadap efek samping obat, termasuk obat batuk pilek yang beredar di pasaran.

* Penanganan batuk pilek pada bayi : Segera ke dokter jika bayi menunjukkan gejala-gejala berikut saat terserang batuk pilek: sulit makan dan minum, rewel terus, tidak bisa tidur, napas cepat, demam bahkan muntah-muntah. Ini pertanda batuk pileknya sudah serius, apalagi jika sudah berlangsung 3—10 hari.