Nakita.id - Sejak bayi dilahirkan, ada reflek-reflek alami yang dikembangkan mereka seiring dengan pertambahan usianya, yang semakin mematangkan perkembangan motoriknya. Nah, di usianya yang ke-1 bulan, ada gambaran perkembangan motorik bayi yang perlu Ibu tahu.
Motorik Kasar
Sejak lahir, kemampuan motorik bayi sudah berkembang. Sering kali si kecil melakukan gerakan-gerakan secara spontan. Jika telapak kakinya ditekan, ia akan menggerakkan badannya, seperti gerakan merayap.
Jika dikejutkan oleh suara atau gerakan, si kecil akan menyentakkan badannya dengan kedua tangan dan kakinya menjadi lurus secara bersamaan. Gerakan ini disebut refleks kejut atau refleks Moro yang akan menghilang di usia 2 bulanan.
Bila refleks ini tak muncul, kemungkinan ada cedera pada bagian tubuh tertentu. Periksakan si kecil ke dokter!
(Baca juga : Perkembangan Otak Bayi yang Kita Wajib Tahu)
Kemampuan lainnya, jika bayi ditelungkupkan, kepalanya akan bergoyang-goyang sekitar 3 detik, kemudian rebah ke arah satu sisi. Menjelang usia sebulan, umumnya bayi akan secara spontan mengangkat kepalanya ketika ditengkurapkan.
Sering-seringlah menengkurapkan bayi untuk menstimulasi kekuatan otot-otot lehernya. Periksakan bayi ke dokter apabila kepalanya tetap tidak terangkat atau terkulai lemas.
Motorik Halus
Ketika lahir, jari-jemari tangan bayi dalam kondisi mengepal. Dengan lembut dan hati-hati, bukalah jari-jemarinya satu per satu, lalu sentuhkan telunjuk Ibu ke telapak tangannya, maka jari-jemarinya itu secara refleks akan mengatup, membentuk kepalan dan terasa genggamannya cukup kuat.
Refleks genggam ini akan melemah di usia 3 bulanan dan kemudian menghilang sebelum usia setahun. Bila si kecil tak menunjukkan refleks ini ketika telapak tangannya disentuh (atau bila refleks ini menetap), konsultasikanlah ke dokter.
Kemampuan motorik halus berkaitan dengan indra penglihatan. Saat lahir, indra penglihatan bayi baru bisa membedakan terang dan gelap, ada sinar atau tidak.
(Baca juga : Perkembangan Motorik Halus Bayi)
Dekatkan bayi pada sinar dengan jarak sekitar 20—25 cm (karena baru “sepanjang” itulah jarak pandangnya terhadap suatu objek), maka akan terlihat matanya seperti mengerjap atau dahinya mengerut. Stimulasi kemampuan penglihatannya dengan menggunakan mainan berwarna terang dan “menyala” seperti merah, kuning, dan hijau.
Biasanya, saat digendong, bayi suka sekali meraba wajah orang yang menggendongnya. Nah, bantulah si kecil dengan meletakkan tangannya ke hidung, mulut, telinga, dan mata ibu. Ini akan membantu bayi belajar memfokuskan pandangannya, sekaligus melatih kemampuan motorik halusnya.