Tabloid-Nakita.com - Bagaimana bila membawa bayi dan batita akan naik pesawat? Berikut kiat-kiatnya ya:
* Perjalanan yang menyenangkan dimulai dari persiapan. Lakukan persiapan jauh hari seperti mengemas pakaian selama liburan di koper, dapat dilakukan sedikitnya satu minggu menjelang perjalanan. Hindari membawa banyak koper atau tas jinjing karena Anda akan disibukkan oleh si batita. Orangtua wajib menunjukkan wajah cerah dan bebas stres.
* Bila memungkinkan belilah tiket jauh-jauh hari, sehingga bisa memilih penerbangan dan tempat duduk yang diinginkan. Maskapai penerbangan yang baik biasanya sudah menyediakan lajur khusus untuk penumpang berkebutuhan khusus atau penumpang yang membawa bayi batita naik pesawat.
* Si batita harus selalu duduk di kursi sendiri yang dilengkapi sabuk pengaman khusus. Beberapa penerbangan memperbolehkan anak-anak di bawah dua tahun untuk terbang gratis di pangkuan orang dewasa, tapi ini bukan pilihan paling aman. Duduk sendiri dengan sabuk pengaman pada dasarnya lebih aman bagi anak dibandingkan hanya ditopang oleh tangan orangtua ketika pesawat melewati pusaran udara/turbulensi. Apalagi dalam penerbangan jarak sedang dan jauh. Umumnya ada diskon khusus untuk penumpang cilik.
* Pilih jam penerbangan pada saat dimana biasanya anak tidur. Jam tidur malam cocok untuk perjalanan panjang dan jam tidur siang untuk perjalanan pendek. Untuk penerbangan pendek, pilih penerbangan tanpa henti. Semakin cepat tiba di tempat tujuan akan semakin baik. Sedangkan untuk perjalanan panjang (lebih dari 5 jam), pertimbangkan perhentian sejenak/transit. Penerbangan langsung akan memudahkan karena tidak harus repot berganti pesawat.
* Pastikan anak dalam kondisi tidak lelah dan lapar dalam perjalanan menuju bandara. Penerbangan jarak jauh umumnya menyediakan makanan bagi penumpang. Tapi sangat sedikit maskapai yang menyediakan makanan khusus anak. Oleh sebab itu, sediakan makanan dari rumah, khusus untuk anak.
* Kenakan pakaian yang nyaman dan tidak mudah kusut. Karena suhu udara di dalam kabin pesawat cukup dingin, sediakan mantel dalam tas tangan. Jangan lupa pula kaus kaki dan topi.
* Para penumpang dengan anak kecil biasanya diberi kesempatan untuk naik lebih awal. Namun, semakin dini anak berada di kabin, ia semakin lama menunggu dan semakin mudah rewel. Bila bepergian dengan orang dewasa lain, aturlah agar salah satu masuk pesawat lebih dulu membawa barang-barang bawaan. Sementara ayah/ibu yang membawa anak, menunggu di luar sampai panggilan terakhir.
* Sebelum naik pesawat, pastikan si batita sudah buang air kecil dan besar. Ingat, untuk lepas landas biasanya pesawat butuh waktu ½ jam atau lebih di bandara yang cukup sibuk, sementara selama itu penumpang diharuskan duduk di kursi masing-masing. Untuk alasan kepraktisan, gunakan popok sekali pakai selama di pesawat. Gantilah setelah 4 jam atau segera setelah pup.
* Saat membawa bayi dan batita naik pesawat. Bawa beberapa baju dan celana ganti si batita dalam tas jinjing. Sediakan pula tisu basah untuk mengantisipasi si kecil BAK atau BAB di pesawat.
* Sebelum lepas landas, awak kabin selalu memeragakan teknik penyelamatan selama penerbangan. Perhatikan dengan saksama karena penumpang yang membawa anak-anak harus menolong diri sendiri lebih dulu sebelum menolong anak-anak, seperti pengenaan jaket pelampung atau penggunaan masker oksigen.
* Salah satu alasan paling umum bayi dan anak-anak menangis saat berada di pesawat adalah adanya tekanan di saluran telinga. Memang, penambahan tekanan udara di dalam kabin selama pesawat mengudara atau pengurangan tekanan udara secara drastis menjelang pesawat mendarat bisa berpengaruh besar pada telinga nak. Jika anak masih menyusu pada ibu atau mengedot susu botol, mintalah ia melakukannya selama pesawat lepas landas atau mendarat agar tekanan di telinga stabil. Anak-anak batita yang sudah lebih besar dapat diminta mengunyah permen.
* Kebanyakan penumpang cukup mengerti bila ada penumpang lain membawa anak-anak. Namun ada juga penumpang yang merasa terganggu dengan kerewelan anak, apalagi sepanjang perjalanan. Jangan menyalahkan mereka atau diri Anda sendiri. Lakukan yang terbaik untuk menangani kerewelan ini. Coba cari penyebabnya segera. Mungkin saja si batita lapar atau bosan.
Jika ada penumpang yang marah, jangan langsung membalasnya karena situasi ini akan membuat lebih runyam. Penumpang yang lain juga merasa berhak akan ketenangan karena mereka telah membayar harga tiketnya. Lebih baik Anda meminta bantuan pramugari untuk membantu mengatasi. Bila pesawat tidak penuh, Anda atau si penumpang yang marah dapat diminta pindah menjauh.