TabloidNakita.com - Sebelum menjelaskan, apa musik yang cocok untuk bayi, kita jelaskan dulu musik dan otak. Di dalam otak terdapat sinyal penerima/reseptor yang dapat mengenali harmoni musik. Termasuk di usia bayi, meski kemampuannya masih terbatas mengingat pertumbuhan otak bayi belum sempurna. Lantaran itu, tak sedikit ahli yang meyakini, musik menjadi stimulan yang tepat untuk memperlancar atau mempercepat perkembangan otak bayi. Musik yang berupa getaran udara harmonis ditangkap organ pendengaran dan melalui saraf di dalam tubuh lalu disampaikan kepada susunan saraf pusat.
Tentunya tak hanya organ pendengaran yang dapat menangkap stimulus musik, bahkan saraf di kulit juga ikut merasakan. Pun organ di sekitar belakang telinga—yang notabene alat keseimbangan seseorang—mendapat efek dari musik. Tak hanya itu. Musik juga dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikis, bila vibrasi serta harmoni musik dapat memberikan suasana kenyamanan.
Beberapa penelitian mengungkapkan, bayi bereaksi terhadap irama dan tempo musik. Penelitian mengenai musik klasik karya-karya Mozart menunjukkan, musik tersebut memiliki efek stimulasi yang baik bagi bayi. Meski begitu, penelitian lain menyebutkan, tak hanya musik klasik Mozart yang dapat digunakan sebagai stimulasi. Boleh dikata, apa pun musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi bayi. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Anne Blood dari Universitas McGill di Kanada, membuktikan, suara degup jantung ibu yang didengar si bayi saat menyusu dapat memberi efek positif, yaitu menambah berat badan bayi. Agar bermanfaat, memperdengarkan musik kepada si kecil memerlukan sejumlah aturan. Artinya, tidak semua musik yang cocok untuk bayi. Berikut kriteria musik yang cocok untuk bayi:
- Kenalkan harmoni nada yang ringan karena kemampuan pendengaran bayi masih sederhana. Misal, musik atau lagu sederhana yang tak menggunakan banyak instrumen atau sulit komposisinya.
- Volume dan desibel musik sebaiknya tidak terlalu tinggi. Pasalnya, kemampuan diferensiasi bayi masih terbatas. Inilah setelan musik yang cocok untuk bayi.
- Bersenandung juga merupakan harmoni untuk mendapatkan kenyamanan bagi si kecil. Menggunakan alat musik tradisional? Mengapa tidak!
- Hindari musik berirama keras atau ingar-bingar yang tak beraturan karena membuat bayi menjadi gelisah dan tak nyaman.
- Suara ayah ibu membaca kitab suci atau berdoa memberi efek menenangkan. Rangsang dari lantunan yang disertai sentuhan spiritual ini mampu memberikan kedamaian dan ketenangan bagi si kecil. Lagu-lagu religius lainnya pun memiliki efek sama.
- Meski musik yang cocok untuk bayi sangat banyak, tapi berdasarkan penelitian, selama ini ada anggapan musik yang bisa memberi pengaruh positif dan mencerdaskan otak adalah musik klasik. Musik apa pun sebenarnya bisa mencerdaskan. Musik itu abstrak, hanya bisa dirasakan. Semua yang bersifat abstrak, mendorong otak kiri menjadi lebih aktif. Bahkan, dari hasil penelitian, ternyata musik etnik Bali, Semar Pegulingan, Kebyar Gamelan Bali bisa juga dijadikan satu alternatif pilihan musik untuk meningkatkan daya konsentrasi.
Semoga Mama dapat memilih musik yang cocok untuk bayi.