Deteksi Dini Diabetes Melitus Pada Bayi

By Ipoel , Sabtu, 29 Agustus 2015 | 22:00 WIB
Deteksi Dini Diabetes Melitus Pada Bayi (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Selama ini, diagnosis DM ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium, yakni pemeriksaan gula darah sewaktu yang tidak memerlukan persiapan khusus. Mereka yang menunjukkan gejala klinis berupa kadar gula darah sewaktu menunjukkan angka di atas 200 mg/dl akan didiagnosis mengidap DM. Yuk, deteksi dini diabetes melitus pada bayi.

Adapun gejala klinis yang harus dicurigai pada mereka yang terindikasi DM adalah banyak makan karena cepat lapar/haus, sering mengompol dalam jumlah banyak, berat badan tak mengalami kenaikan, dan mengalami gangguan bisul yang hilang-timbul alias tidak sembuh-sembuh. Sayangnya, gejala klinis DM pada bayi sama sekali tidak signifikan seperti halnya pada kalangan dewasa, sehingga bisa dimaklumi kalau DM pada bayi kerap tak terdeteksi. Cepat lapar dan banyak minum, contohnya, dianggap sangat wajar di usia bayi mengingat mereka memang tengah menjalani fase pertumbuhan pesat. Begitu juga banyak pipis yang menjadi salah satu gejala klinis DM, di usia bayi akan menjadi amat bias.

Meskipun bayi-bayi besar yang pertama kali dicurigai mengidap DM, penyakit ini ternyata juga memiliki hubungan dengan hambatan pertumbuhan dalam kandungan/IUGR (Intra Uterine Growth Retadartion). Itulah mengapa dokter akan mencari tahu faktor apa saja yang memungkinkan bayi sampai mengalami IUGR, di antaranya kecurigaan terhadap DM. Selain itu, bayi dengan berat lahir rendah (berat lahir kurang dari dari 2.500 gram) juga memiliki risiko mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Pantauan terhadap BB inilah yang dijadikan salah satu indikasi para dokter anak untuk merujuk si bayi menjalani pemeriksaan kadar gula darah. Jadi, selain dengan melakukan skrining DM pada bayi baru lahir, deteksi dini dilakukan dengan memantau kenaikan berat badan si kecil secara teratur setiap bulan. Si kecil patut dicurigai mengidap DM bila minumnya rakus dan makannya lahap tetapi selama berbulan-bulan berat badannya tidak kunjung naik atau bahkan mengalami penurunan. Tentu saja sebelum mengarah pada kecurigaan DM, biasanya dokter akan memastikan si kecil juga tidak terkena penyakit infeksi, semisal TB.

Berdasarkan itulah, untuk deteksi dini diabetes melitus pada bayi, dokter akan menyarankan kepada orangtua agar melakukan pemeriksaan gula darah pada bayinya. Seorang bayi dikatakan terkena DM dan memerlukan suntikan insulin bila ia mengalami kondisi hiperglikemia alias kadar gula darah tinggi yang bersifat abnormal.