Anakku Tomboi

By Ipoel , Kamis, 20 Februari 2014 | 10:00 WIB
Anakku Tomboi (Ipoel )

TabloidNakita.com - Tak sedikit orangtua yang beranggapan kalau anak perempuan tidak boleh bermain panjat-panjatan karena dianggap kurang “feminin”. Anak perempuan enggak boleh tomboy. Ternyata pendapat itu kurang tepat jika mengingat manfaatnya sebagai bagian dari membentuk keberanian diri. Apalagi di era sekarang, anak perempuan harus sama pemberaninya dengan anak lelaki. Jadi cewek tomboi lebih baik diberi kesempatan.

Bila si Upik ingin bermain panjat-panjatan, kenakan celana sedengkul/pendek serta kaus longgar yang membuatnya nyaman. Ingatkan, kalau pakai rok, ia harus berganti celana dulu karena kalau sedang pakai rok lalu memanjat, celana dalamnya akan terlihat oleh orang lain, ini sekaligus mengajarinya etiket/sopan-santun.

Tak perlu takut anak perempuan jadi tomboi karena lebih suka bermain di luar ruang bersama teman-teman laki-lakinya, orangtua bisa mengimbanginya dengan mengajarkan tugas-tugas perempuan dengan mencontoh ibu di rumah.

Jika si Upik terjatuh, jangan panik. Memang, anak perempuan sering disebut-sebut lebih cepat menangis bila kesakitan. Tapi sebenarnya, bisa jadi luka anak tidak seberapa, tapi karena melihat orangtuanya panik, anak jadi merasa kesakitan/menangis. Yang penting, sediakan obat antiseptik di rumah, kalau anak terluka, segera bersihkan lukanya dengan obat tersebut untuk menghindari infeksi. Bila luka cukup parah/dalam, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Jadi, biarkan anak perempuan tomboi bereksplorasi.