TabloidNakita.com - commond cold atau populer disebut dengan selesma pada anak memiliki gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, keluar ingus encer. Awalnya ingus berbentuk encer dan berwarna jernih, lalu menjadi lebih kental, dan berwarna kuning kehijauan. Tapi ingat, ingus hijau bukan tanda infeksi bakteri.
Selain pilek, selesma pada anak dapat disertai gejala lain; demam rendah, suhu badan berkisar 38 C, bersin-bersin, batuk, napsu makan berkurang, anak rewel, tidur terganggu.
JANGAN SEPELEKAN SELESMA PADA ANAK
Perlu diperhatikan, selesma pasa anak walau terlihat ringan bisa memunculkan komplikasi. Sebab itu selesma tidak bisa dianggap sepele. Seperti apa komplikasi selesma, berikut di antaranya:
- Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5%—15% anak yang terkena selesma pada anak mengalami infeksi telinga bagian tengah. Penyebabnya adalah adanya saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan rongga telinga.
- Sesak napas. Selesma pada anak dapat berkomplikasi menjadi bronkiolitis dan pneumonia.
- Sinusitis. Komplikasi akibat selesma pada anak ini bisa terjadi pada anak yang lebih besar.
Untuk itu selesma pada anak perlu di atasi dengan tepat, bagaimana caranya? Pertama hindari faktor penularan. Jadi jika ada orang dewasa sakit selesma, sebaiknya tidak dekat dengan anak-anak, apalagi bayi. Kalau harus dekat dengan mereka, gunakan masker.
Kedua, biasakan orang dewasa dilingkungan anak untuk rajin cuci tangan. Dengan begitu, tangan yang penuh kuman selesma pada anak menempel di tangan bisa hilang. Saat akan menggendong bayi cuci tangan terlebih dahulu, begitu juga saat akan menyuapinya atau mengenakannya baju. Juga ajarkan anak untuk mempunyai kebiasaan cuci tangan, usai dari luar, hendak makan dan minum, sebelum tidur, usai bermain.
Ketiga, usahakan lingkungan anak selalu bersih, memiliki sirkulasi udara bagus, dan tidak lembap alias selalu mendapat sinar matahari langsung. Juga, minimalkan debu di sekitar anak, khususnya di kamar. Dengan begitu, bibit penyakit, termasuk selesma pada anak tidak sempat hingga dan menyerang anak.
Keempat, jaga selalu daya tahan tubuhnya, upayakan selalu dalam puncaknya, atau dalam keadaan fit. Caranya, biasakan anak tidur teratur dan cukup, makan-makanan bergizi, dan minum yang cukup, serta selalu aktif sehingga fisiknya selalu bergerak, terakhir berikan rasa aman, nyaman, sehingga jiwanya tenang. Dengan daya tahan tubuh kuat, penyakit selesma pada anak enggan mendekat.
Walau upaya itu sudah kita lakukan sebaik mungkin, kemungkinan anak mengalami commond cold atau selesma pada anak tetap saja ada. Ingat, virus itu tidak terlihat, variannya banyak, dan kerap bermutasi.
Jadi selain kita melakukan upaya di atas, juga kita perlu menyiapkan diri bagaimana menangani commond cold atau selesma pada anak-anak kita.
Zali
Nara sumber: dr. Amar Widhiani A, SpA(K), dari RS Premier Bintaro