TabloidNakita.com- Jangan heran jika anak usia pra sekolah merasa dirinya sudah besar. Maklumlah karena anak sudah mempunyai banyak kemampuan dan bisa menolong dirinya sendiri
Ada beberapa faktor yang membuat anak menganggap dirinya besar. Faktor-faktor ini merupakan beberapa kemampuan yang memang sudah berkembang di usia prasekolah, yaitu: * Anak Melegitimasi
Yaitu kemampuan anak untuk membenarkan pendapat diri sendiri mulai dilakukan di usia prasekolah. Umpama, anak punya kemauan namun kita melarangnya padahal dia ingin sekali melakukan anak. Nah, salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan melegitimasi diri supaya mendapat persetujuan dari kita. Anak akan mengungkapkan kalau dirinya sudah besar dan mampu melakukan pekerjaan orang dewasa. * Anak Memanipulasi Lingkungan
Anak sudah berusaha memanipulasi lingkungannya. Dia membujuk kita untuk percaya dan yakin kalau dirinya mampu melakukan pekerjaan orang dewasa atau pantas diperlakukan sebagai anak yang lebih kecil. Terkadang, tanpa sadar orangtua terbawa dengan manipulasi mereka. Terutama ibu yang merasa bersalah pada anaknya karena seharian bekerja. Dia akan mengabulkan permintaan anak untuk digendong karena sang ibu pun ingin memuaskan emosinya lantaran seharian tidak bersama anak.
KEMAMPUAN PENDUKUNG
Dua kemampuan melegitimasi dan memanipulasi anak, akan berlangsung semakin baik dengan dukungan kemampuannya yang lain, yakni kemampuan dalam menyetarakan diri dan otonomi diri. * Menyetarakan
Anak masih berpikir secara konkret dari apa yang dilihatnya. Ketika dia melihat pekerjaan tertentu yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dia akan menyetarakan dirinya dengan orang dewasa/besar. Aku kan sudah besar, * Otonomi Diri
Di usia ini, anak juga sudah masuk pada fase otonomi dan inisiatif diri. Dia merasa berhak untuk melakukan sesuatu sesuai keinginannya sendiri. Tak ada orang lain yang boleh mengaturnya, orangtua sekalipun. Nah, ketika dia ingin berbuat atau melakukan sesuatu sesuai keinginannya, dia pun akan melakukannya, “Aku bisa mengangkat panci, jadi aku boleh dong melakukannya.”
Aku sudah besar, bukan anak kecil lagi Zali Nara sumber: Juriana, S.Psi., Psi., psikolog dan dosen dari Universitas Negeri Jakarta