TabloidNakita.com- Waspadai bila anak mimisan disertai gangguan pendengaran. Keluhan di telinga seperti gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga, tinitus dan nyeri telinga hendaknya perlu diwaspadai mengingat gejala-gejala ini bisa jadi merupakan gejala awal kanker nasofaring. Hal ini disebabkan tertutupnya muara eustachius oleh infiltrasi tumor pada otot-otot tuba, sehingga terjadi gangguan mekanisme pembukaan tuba. Massa tumor yang meluap akan menutup lumen tuba.
Perdarahan hidung atau mimisan yang bercampur ingus atau lendir dan disertai dengan sumbatan hidung pada satu sisi, juga merupakan keluhan hidung yang sering ditemukan pada penderita KNF. Keluhan hidung terjadi akibat tumor yang tumbuh eksofitik yang biasanya rapuh dan mudah berdarah pada iritasi ringan sekalipun, sehingga ingus yang keluar bercampur dengan darah. Sakit kepala juga sering ditemukan bersama-sama dengan keluhan telinga dan hidung sebagaimana dilaporkan oleh beberapa peneliti dalam dan luar negeri. Kombinasi ketiga keluhan tersebut sangat mencurigai suatu kanker nasofaring.
Sebagai catatan, kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas pada daerah kepala dan leher yang terbanyak di temukan di Indonesia. Hampir 60 persen tumor ganas THT, kepala dan leher merupakan kanker nasofaring ini, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasalis, tumor ganas laring dan tumor ganas rongga mulut..
Ras mongoloid merupakan faktor dominan timbulnya kanker nasofaring, sehingga kekerapa cukup tinggi terjadi pada penduduk Cina bagian selatan, Vietnam, Thailan, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Ditemukan pula cukup banyak kasus di Yunani, Afrika bagian utara seperti Aljazair dan Tunisia, juga pada orang Eskimo di Alaska dan Tanah Hijau (Greenland), yang diduga penyebabnya adalah karena mereka memakan makanan yang diawetkan dalam musim dingin dengan menggunakan bahan pengawet nitrosamin.
Penyebab kanker nasofaring adalah virus Epstein-Barr, karena pada semua pasien nasofaring didapat titer anti virus EB yang cukup tinggi. Titer tersebut lebih tinggi dari orang sehat, pasien tumor ganas leher dan kepala lainnya, tumor organ tubuh lainnya, bahkan pada kelainan nasofaring sekalipun. Namun virus ini bukan satu-satunya faktor penyebab, karena banyak faktor lain yang sangat mempengaruhi kemungkinan timbulnya kanker nasofaring.
Diagnosa pada kanker nasofaring ini cukup sulit mengingat gejala telinga seperti disebutkan di atas juga dapat terjadi pada penyakit telinga lain seperti otitis media, rhitnis kronis dan sinusitis sehingga pasien sering menganggap enteng dan tidak cepat ke dokter, atau ke dokter namun sering tidak terdiagnosis. Selain itu, nasofaring letaknya tersembunyi sehingga sulit diperiksa oleh mereka yang bukan ahlis. Seringkali tumor ditemukan terlambat dan menyebabkan metastesis ke leher sebagai gejala pertama. Pada beberapa pasien, stadium dini tidak menunjukkan gejala sama sekali. Meski demikian usaha maksimal perlu dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas yang tinggi ini. Untuk itu, waspadai bila anak mimisan disertai gangguan pendengaran