Serunya Permainan Berburu Harta

By Ipoel , Selasa, 3 Desember 2013 | 04:00 WIB
Serunya Permainan Berburu Harta (Ipoel )

TabloidNakita.com - Permainan Berburu Harta ini cukup populer di luar negeri. Karena banyak menggunakan aktivitas fisik dan cukup menantang bagi anak. Meski cukup menarik, mungkin saja ada anak yang tidak tertarik. Umumnya ditemui pada anak-anak yang malas bergerak atau berpikir. Ada kemungkinan anak-anak seperti ini sudah terbiasa serba dilayani, segala keperluannya tersedia dan disediakan dengan mudah, sehingga anak cenderung malas berusaha. Padahal, banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam permainan ini.

          Anak dirangsang fisiknya dengan aktivitas bergerak. Anak harus berjalan berkeliling menemukan 'harta' tertentu yang akan didapatkannya. Selain berjalan, anak juga dapat memanjat, melompat, dan sebagainya yang harus dilakukan sesuai apa yang diperintahkan. Secara kognitif anak juga dirangsang untuk bisa memahami simbol-simbol, perintah, pesan-pesan, serta memahami secara nalar untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada. Jadi, bisa dibilang semua indera anak distimulasi.

          Pengetahuan anak mengenai warna, angka, huruf atau kosakata, arah, dan sebagainya bisa bertambah. Karena semua unsur kecerdasan majemuk yang ada bisa dimasukkan dalam permainan ini. Lalu, bila dari segi teori perkembangan Erikson, anak usia 4-5 tahun  berada pada tahap perkembangan inisiatif. Jadi permainan ini juga bagus dalam mendorong insiatif anak, dan mendorong anak belajar dalam mengambil keputusan. Contoh ketika ada pilihan arah mana yang dituju. Hanya saja perlu diingat bahwa tahapan kognitif anak usia ini masih dalam tahapan praoperasional, maka sebaiknya petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam permainan Berburu Harta ini tidak dibuat terlalu susah, harus to the point.

BERMAIN BERBURU HARTA DI USIA PRASEKOLAH

          Permainan semacam Berburu Harta itu bisa dibilang jarang dilakukan dalam keluarga di Indonesia. Kalaupun ada, biasanya dilakukan anak-anak yang sudah lebih besar atau bahkan dewasa. Kalau di usia anak seperti prasekolah mungkin yang mirip-mirip dengan permainan Berburu Harta yaitu bermain mencari telur Paskah. Biasanya ini di bulan-bulan Paskah bagi umat Katolik. Anak-anak berburu telur-telur Paskah yang sudah dihias semenarik mungkin, yang disembunyikan di berbagai tempat oleh orangtuanya. Ada yang mengumpulkan telur tersebut sebanyak-banyaknya, ada juga telur-telur yang berisikan pesan tertentu yang berhadiah. Sebenarnya permainan semacam ini cukup seru dan fun. Apalagi bila kemudian dibuat lebih bervariasi dan semenarik mungkin. Cuma, kebanyakan anak-anak di sini lebih familiar dengan kegiatan yang bersifat lomba seperti mewarnai, menggambar, dan sebagainya.

          Orangtua bisa saja membuat permainan Berburu Harta serupa di arena bazar anak seperti itu. Ini sebagai suatu variasi permainan bagi anak, sehingga ia tidak  bosan dan mempunyai pengalaman bermain yang menarik. Tentunya, dalam membuat permainan ini harus direncanakan dengan baik, dibuat sesederhana mungkin disesuaikan dengan kemampuan anak di usia prasekolah. Contoh, orangtua mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, misalnya memotivasi anak untuk mau berusaha, menstimulasi kemampuan berpikirnya, mengajarkan soal warna dan angka, membangun kebiasaan yang terkait dengan kemandiriannya, dan sebagainya.

          Lalu lokasi bagian mana di rumah yang akan dijadikan arena bermainnya. Disiapkan petunjuk-petunjuk arahnya, pesan-pesan dalam bentuk simbol gambar atau kata yang sudah dikenal anak untuk dia bisa memahami perintah. Jangan gunakan pesan-pesan kompleks seperti dalam bentuk tulisan yang anak belum bisa membacanya atau dalam bentuk teka teki yang anak belum bisa memahaminya. Jadi buatlah  perintah atau pesan yang anak mudah mengingat dan melakukannya.

          Jangan lupa, untuk fair dalam permainan ini perlu ada hadiah di akhir permainan. Tentunya hadiah tidak perlu yang mahal-mahal. Bisa berupa barang kecil yang lucu-lucu, buku cerita, makanan, atau kesukaan si anak seperti boleh main PS 30 menit, voucher berupa quality time yang akan dilakukan bersama orangtua, misalnya tertulis “Berenang di Ancol hari Minggu,"dan sebagainya. Hadiah-hadiah ini akan  mendorong semangat anak untuk berjuang dalam mendapatkan sesuatu.