Gadget, Berisiko Ganggu Kesehatan Anak

By Ipoel , Kamis, 10 September 2015 | 05:00 WIB
Gadget, Berisiko Ganggu Kesehatan Anak (Ipoel )

Gadget berisiko ganggu kesehatan anak terbukti di Inggris, sedikitnya tiga dari empat anak usia sekolah dasar dan dua dari tiga anak usia sekolah menengah dilaporkan menderita sakit di leher dan punggung setiap tahunnya. Hasil ini tentu mengundang tanya, apakah penggunaansmartphone, tablet, dan game console mengganggu kesehatan anak?

Riset ini diprakarsai Abertawe Bro Morgannwg University (ABMU) Health Board, setelah jumlah anak yang dirawat akibat sakit leher dan tulang punggung meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu enam bulan.

Dalam riset tentang gadget berisiko ganggu kesehatan anak, peneliti menemukan, 64 persen dari 204 responden anak berusia 7-18 tahun, menderita sakit punggung. Namun, hampir 90 persen tidak mengatakan kepada siapa pun terkait sakit yang diderita. Sementara itu, 72 persen anak usia sekolah dasar mengakui mengalami sakit punggung.

Menurut fisioterapis, Lorna Taylor, keadaan ini merupakan dampak negatif peningkatan penggunaan teknologi dan perubahan gaya hidup. “Gadget, bagaimanapun telah merugikan perkembangan kesehatan otot dan tulang anak. Bila tidak diubah sedini mungkin, baik di rumah atau sekolah, akan sangat sulit mengatasi dampak ini bagi anak yang masih memiliki masa depan yang panjang,” ujarnya.

Menurut Taylor, tidak baik bila anak terus menderita sakit dan perkembangannya terbatas akibat gangguan yang sebetulnya bisa dicegah. Akan lebih baik bila anak bisa hidup nyaman, memiliki kebiasaan baik, mampu berkonsentrasi, mengembangkan potensi, serta bebas belajar dan bermain tanpa batasan sakit.

Riset  tentang gadget berisiko ganggu kesehatan anak yang dilakukan ABMU, bukan satu-satunya yang membuktikan buruknya gaya hidup tidak aktif atau sedentary bagi anak. Riset yang dilakukan British Chiropractic Association membuktikan, 45 persen anak menderita sakit tulang punggung saat berusia 11 tahun.

“Memang ada banyak kelebihan dari perkembangan dunia dan teknologi. Namun dampak buruknya, kita jadi terpisah dengan keperluan menggunakan dan melatih tubuh setiap hari. Kita bahkan tidak perlu bergerak untuk membuktikan keberadaan,” kata kepala riset lembaga nirlaba BackCare, Adam al-Kash, pada Daily Telegraph.

Publikasi hasil riset ABMU bersamaan dengan peluncuran e-learning yang disebut Healthy Working MOVE. Sistem ini mengajari anak memperbaiki postur tubuh, dan menggunakan teknologi dengan benar dan aman.Gadget memang berisiko ganggu kesehatan anak SUMBER: KOMPAS Health