"Sukses" di Hari Pertama Sekolah (2)

By Ipoel , Kamis, 31 Oktober 2013 | 06:30 WIB
()

PERSIAPAN SEHARI SEBELUM HARI H

 

* Malam hari sebelum hari pertama sekolah, siapkan kebutuhan sekolah anak, dari seragam, tas, boks makanan, botol minum, baju ganti yang hendak dibawa, dan sebagainya. Pilihlah perlengkapan sekolah yang mudah dibuka-tutup, botol minum yang mudah diputar atau tempat kue yang gampang dibuka, sehingga anak tak mencari-cari orangtua/pengasuh hanya untuk meminta tolong membukakan kotak bekal tersebut.

* Minta anak cepat naik ke peraduan, sehingga kebutuhan tidurnya tercukupi dan keesokan hari ia bisa bangun pagi, juga segar saat pergi ke sekolah. 

* Perlu juga dijelaskan pada anak bahwa ayah-ibu hanya mengantar ke sekolah tapi tidak menunggui di kelas sampai usai jam sekolah. Ia akan dijemput oleh ibu/nenek/pengasuh saat pulang sekolah.

 

PADA HARI H SEKOLAH

      

* Untuk mengingatkan anak, perlu dijelaskan lagi bahwa ayah-ibu hanya mengantar ke sekolah tapi tidak menunggui di kelas sampai usai jam sekolah. Ia akan dijemput oleh ibu/nenek/pengasuh saat pulang sekolah. Kalaupun mau ditunggui biasanya sekolah menyediakan area tertentu sebagai tempat menunggu bukan di dekat kelas apalagi di dalam kelas.

* Perasaan orangtua, seperti kegelisahan/kecemasan/kekhawatiran dapat memengaruhi anak. Oleh sebab itu, yakinkan pada diri Anda begitu “serah-terima” anak kepada guru kelas, si prasekolah akan baik-baik saja. Kecemasan hanya akan membuat Anda menunggu di depan kelas dan membuat anak jadi tak fokus pada kegiatan di kelas karena selalu mencari-cari Anda. 

* Jalin komunikasi dengan guru. Misal, jelaskan bagaimana sifat si prasekolah, apakah ia termasuk agak pemalu dan sebagainya. Dengan begitu, guru memiliki catatan tersendiri dan membuat strategi tertentu agar si anak dapat mudah berbaur serta bergaul dengan teman-temannya. Alhasil, kekhawatiran yang muncul bahwa akan terjadi masalah dan kendala di sekolah tidak terjadi.

* Berikan pujian, elusan, kecupan sayang bila anak dapat melalui hari pertamanya dengan baik; tidak menangis, tidak mencari-cari orangtua, dan lain sebagainya. Reward seperti itu akan memupuk keyakinan dan kepercayaan diri anak bahwa dia akan baik-baik saja di sekolah.

 

MASA ORIENTASI

      

Umumnya pada awal-awal sekolah, para murid tidak langsung dibawa ke dalam  “suasana belajar, tetapi dikenalkan dengan suasana sekolah dan kegiatan yang menyenangkan, seperti perkenalan dengan teman-temannya, bernyanyi dan bermain bersama, dan sebagainya.

Di masa orientasi yang umumnya berlangsung sebulan ini para peserta didik juga akan dikenalkan pada suasana sekolah, di mana loker tempat anak bisa menyimpan tasnya, di mana letak ruang musik, ruang perpustakaan, dan lainnya.

Dengan mengenal sekolahnya, anak akan merasa lebih aman dan nyaman. Sekolah pun dapat menjadi rumah kedua baginya. Dalam hal ini, figur guru memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Apalagi guru menjadi sosok pengganti orangtua di sekolah.

Hilman Hilmansyah