Tabloid-Nakita.com - Kejadian hepatitis C pada anak jarang sekali. Namun Hepatitis C banyak dijumpai pada anak dengan talasemia dan hemofilia.Gejala penyakit hepatitis ini hampir tidak tampak karena penderita sering kali tidak merasakan sakit. Hepatitis C biasanya baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah rutin yang memperlihatkan adanya pertanda virus hepatitis C (anti HCV) yang positif.
Gejala hepatitis C pada anak dapat muncul dalam jangka waktu lama. Namun pada sedikit kasus, penderita mengalami gejala sejak awal (rasa lemas dan lesu, rasa kembung dan tak enak di perut, tubuh dan bola mata tampak kuning, urine seperti air teh). Paling sering gejala yang tampak hanya kelelahan yang kronis.
Penularan hepatitis C pada anak hampir sama dengan penularan hepatitis B. Biasanya melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi (darah luka, mimisan, menstruasi), jarum suntik bekas, alat tajam yang terkontaminasi virus hepatitis C, alat cukur, alat pedikur/manikur, dan sikat gigi. Di masa lalu penularan hepatitis C umumnya berhubungan dengan transfusi darah karena darah donor tidak diskrining terlebih dulu.
Penyakit ini tidak menular melalui kontak biasa seperti berpelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum. Seorang yang terinfeksi hepatitis C dapat menularkannya ke orang lain, 2 minggu setelah ia terinfeksi. Masa inkubasi penyakitnya sekitar 6-12 minggu.
Meskipun hepatitis C tidak menunjukkan gejala, kerusakan hati terus berlanjut dan akan menjadi parah seiring waktu. Kerusakan hati juga akan terjadi secara bertahap selama 20 tahun ditandai dengan struktur sel hati yang mulai rusak sehingga tidak lagi berfungsi normal. Atau, bila tidak diobati dalam waktu lama akan muncul komplikasi berupa kanker hati, yang bisa mengancam jiwa penderita.
Pencegahan Hepatitis C Pada Anak:
Tingkatkan daya tahan tubuh melalui makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur. Selain itu, pastikan perlengkapan pribadi anak dan anggota keluarga lainnya tidak digunakan bersama-sama. Tidak seperti pencegahan hepatitis A dan B yang bisa dilakukan lewat vaksinasi, hingga saat ini vaksin hepatitis C belum tersedia karena si virus selalu bermutasi dan menyulitkan pembuatan vaksinnya.
Pengobatan Hepatitis C Pada Anak:
Dengan terapi obat-obatan berupa interferon dan ribavirin untuk memperbaiki atau meningkatkan respons tubuh. Pengobatan bertujuan menghilangkan virus dari dalam tubuh. Semakin cepat semakin baik. Pengobatan terhadap virus ini harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah semakin berkembangnya serangan virus dan stadium akhir yang menyerang hati.
Sepanjang tidak ada komplikasi atau sumber penyakit baru yang muncul, penderita memiliki peluang kesembuhan sebesar 50%. Bila sudah terjadi komplikasi maka komplikasi itu harus diobati sesuai penyakit yang ada. Jika keberadaan virus hepatitis C ini dapat sejak dini terdeteksi, maka kemungkinan kerusakan hati yang lebih parah dapat dihindari.