Mengenal Hepatitis B Pada Anak

By Ipoel , Senin, 14 Desember 2015 | 04:50 WIB
Mengenal Hepatitis B Pada Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Ketimbang hepatitis A, hepatitis B pada anak lebih mudah menular. Hepatitis B bisa diturunkan oleh ibu yang mengidap virus hepatitis B pada anak yang  baru dilahirkannya (transmisi vertikal). Namun penularan paling sering adalah melalui media darah, sesedikit apa pun darah itu. Darah pada jarum suntik bekas, jarum tato, alat medis dokter gigi, alat rumah tangga (sikat gigi atau pisau cukur), dan transfusi darah, dapat menjadi media penular hepatitis B.

Gejala penyakit yang masa inkubasinya 6 minggu hingga 7 bulan ini tak jauh berbeda dari hepatitis A, persis seperti flu; demam, hilang nafsu makan, mual, muntah, lelah, mata kuning, kembung mirip sakit mag, warna urine seperti air teh. Gejala yang timbul ini merupakan respons  imun tubuh untuk menolak virus tersebut. Pada anak yang lebih kecil, karena sistem imun tubuhnya belum  baik, maka gejala tadi tidak begitu tampak.

Meski tanpa gejala, virus tetap berkembang di dalam sel hati. Peradangan akan terus berlangsung dan bisa menimbulkan komplikasi berupa kerusakan hati (fibrosis), yaitu terjadinya jaringan ikat di hati. Risiko komplikasi lain adalah muntah darah hebat, atau adanya asites (cairan di lambung) yang menandakan terjadinya sirosis atau kanker hati. Timbulnya komplikasi, selain akan membuat pengobatan menjadi lebih sulit, juga amat mengancam jiwa penderita. Sayangnya, banyak penderita baru memeriksakan diri pada stadium lanjut. Lantaran itulah pencegahan penyebab penyakit hati yang kronik ini amat disarankan.

 

Pencegahan Hepatitis B Pada Anak:

Bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B, sebelum berusia 12 jam harus diberi vaksinasi hepatitis B. Imunoglobulin untuk hepatitis B pun akan diberikan  satu kali  dan vaksin hepatitis B sebanyak 3 kali yaitu begitu lahir, pada usia satu bulan, dan terakhir pada usia 6 bulan.

Amat disarankan bagi anak-anak (berapa pun usianya) dari ibu yang positif hepatitis B, dan anak-anak yang pernah menjalani transfusi darah, untuk melakukan pemeriksaan darah di lab.

 

Pengobatan Hepatitis B Pada Anak:

Dengan obat-obatan simtomatik untuk meredakan gejala yang timbul. Selain itu, dengan pemberian obat-obatan interferon dan atau lamivudine.

Sepanjang tidak ada komplikasi yang membahayakan, kemungkinan sembuh tetap terbuka.

Keberhasilan pengobatan hepatitis B kronis tidaklah besar, terutama pada anak, angkanya kurang lebih 30-40% saja. Oleh sebab itu penting sekali dilakukan pencegahan hepatitis B dengan cara vaksinasi yang lengkap.

Angka kesembuhan hepatitis B pada pasien dewasa sekitar 90% sementara 10%-nya berlanjut menjadi kronis.  Pada anak yang usianya belum satu tahun, risiko infeksi hepatitis B untuk menjadi kronis besarnya 90%. Sedangkan pada anak berusia 2-5 tahun risiko kronis turun menjadi 50%. Di atas usia 5 tahun, peluang untuk menjadi kronis turun lagi menjadi 5-10%.