Terlambat bicara bisa dideteksi dini. Bahkan sejak usia 2 tahun ketika anak belum bisa mengungkapkan kata-kata secara optimal/tepat. Bisa saja anak yang terlambat bicara baru disadari kondisinya oleh orangtua ketika di usia prasekolah. Umumnya, karena kurangnya kepedulian dan pengetahuan orangtua mengenai tumbuh kembang anak. Anak yang terlambat bicara perlu diperiksakan seperti apa keterlambatan yang dialaminya. Ada banyak kemungkinan penyebab anak terlambat bicara yang harus dicari penyebabnya. Orangtua bisa memeriksakan anaknya ke psikolog atau ke dokter bagian tumbuh kembang anak.
Sering terjadi, keterlambatan bicara akibat kurang stimulasi. Sejak dini anak lebih banyak diberikan sajian televisi dibanding diajak bicara sehingga anak malas bicara. Seharusnya orangtua banyak menstimulasi secara verbal. Misalnya, lebih sering mengajak anak bicara dan berkomunikasi dengan melakukan kontak mata, membacakan anak buku cerita dan mendorong anak agar mau bercerita pula.
Jika terlambat bicaranya di mana belum bisa mengeluarkan kata-kata sama sekali maka bisa dibilang anak mengalami speech delay. Penyebabnya bisa karena faktor genetik di mana orangtuanya dulu punya keterlambatan bicara dan anak memiliki potensi itu pula. Genetik ini juga ada yang berkaitan dengan masalah pada area bicara di otaknya yang tidak berkembang optimal. Tentunya hanya dapat ditangani secara medis. Pada anak-anak yang terlambat bicara biasanya ditangani dengan terapi bicara untuk bisa membantu kemampuannya berbicara.