Persiapan Pesta

By Ipoel , Rabu, 1 Mei 2013 | 05:00 WIB
Persiapan Pesta (Ipoel )

Bila prasekolah baru pertama kali diajak ke pesta atau belum terbiasa dengan suasana pesta, orangtua bisa mengantisipasi situasi yang akan dijumpai si kecil lewat beragam persiapan. Di antaranya:

• Beri penjelasan.

Beri tahu anak apa yang namanya pesta, pesta apa yang akan dihadirinya, apakah pesta ulang tahun, pernikahan, sunatan, dan sebagainya.  Bila anak bertanya-tanya mengenai acara tersebut, jawablah dengan bahasa yang bisa dipahaminya untuk memuaskan keingintahuan anak.

• Ceritakan hal menarik yang akan ditemui.

Contohnya, “Nanti di pesta ulang tahun Nayla kamu akan bertemu orang yang menggenakan pakaian badut. Mukanya diberi warna putih dan hidungnya berwarna merah. Badut itu akan menghibur anak-anak dengan sulap atau cerita yang lucu. Kamu tak perlu takut, ya.” Atau, “Di acara pernikahan Tante Ifa, kamu pakai baju princess yang Mama belikan supaya bisa kembaran dengan Ria, sepupumu anaknya tante Yuli. Kamu sudah lama, kan enggak ketemu Ria?”

• Beri tahu aturan saat di pesta.

Si prasekolah perlu mengetahui perilaku apa yang diharapkan serta mana yang tidak  boleh dilakukan saat berada di pesta. Contohnya, “Di pesta Tante Rina nanti ada banyak orang membawa piring. Jadi, di sana jangan lari-lari ya. Coba kalau kamu sampai menabrak orang yang sedang pegang piring atau gelas? Bisa-bisa nanti makanan/minumannya tumpah terkena baju.”

• Siapkan pakaian yang akan dikenakan dan dibawa anak.             

Beri penjelasan bahwa dengan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi berarti ia sudah menghargai orang yang mengundang pesta tersebut. Boleh juga orangtua melibatkan anak dalam pemilihan pakaian yang akan dikenakan. Begitu pula barang-barang atau mainan yang akan dibawa anak, misalnya mobil-mobilan atau boneka yang berukuran kecil. Bila suatu saat anak merasa bosan maka bisa dialihkan perhatiannya pada mainan yang dibawanya tersebut.

• Beri contoh lewat bercerita dan bermain.

Orangtua bisa memberikan gambaran suasana pesta lewat bermain peran. Misalnya, beberapa hari sebelumnya orangtua bermain tamu-tamuan. Anggap saja orangtua berpura-pura sedang mengadakan pesta dan anak menjadi tamunya. Bisa juga lewat membacakan buku cerita yang bertemakan suatu pesta.

Untuk membiasakan bertemu orang baru dan dengan keramaian atau kemeriahan, ada baiknya anak “berlatih” dulu dengan lebih sering dibawa ke pertemuan keluarga. Selain itu, orangtua juga bisa mengajak anak ke tempat-tempat keramaian, janjian dengan beberapa keluarga teman si anak. Saat bertemu orang baru, orangtua bisa memberi contoh bagaimana cara berkenalan maupun berkomunikasi dengan orang baru.