Nakita.id - Pada dasarnya, perilaku mengadu menggambarkan kebutuhan anak untuk berkomunikasi dengan orangtua, maka orangtua perlu responsif menanggapinya.
Jangan malah mengabaikan dengan mengatakan misalnya, “Ah, begitu aja kok diceritakan, sih Dek.” Hal ini akan membuat anak malas untuk bercerita lagi pada orangtuanya.
Jadi, tetap hargai inisiatif anak untuk bercerita.
Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh si anak.
Kalau anak sering mengadu berkaitan dengan penerimaan dirinya dalam arti ia berharap mendapat pujian atau penghargaan dengan mengonfirmasikan suatu kejadian dengan nilai-nilai yang dimilikinya dari lingkungan, maka orangtua tetap harus meresponsnya secara positif.
Orangtua bisa membenarkan nilai-nilai positif yang diacu oleh anak dan memintanya untuk terus mengupayakannya.
Namun, ajarkan juga sikap untuk tidak melihat perbedaan, kekurangan, kesalahan, nilai-nilai negatif orang lain dan membandingkannya dengan nilai dirinya yang dianggap positif.
Merasa paling benar di antara yang lain merupakan sikap yang tidak bijak.
Bila si prasekolah mengadu dengan maksud mencari perhatian orangtua/guru, maka orangtua/guru harus bijaksana menyikapinya.
Tidak dengan hanya menerimanya tetapi juga mengajaknya mencari solusi.
Sikapi pengaduan anak dengan seimbang.
Termasuk, tidak memarahi anak meskipun apa yang diadukannya tidak benar.