Prasekolah Ikut Les, Perlukah?

By Ipoel , Selasa, 19 Februari 2013 | 06:00 WIB
Prasekolah Ikut Les, Perlukah? (Ipoel )

Si prasekolah ikut les? Boleh kok, tapi sebelumnya perhatikan rambu-rambunya:  

  1. Pertama, cara pemberian materinya harus disesuaikan dengan usia, sehingga mudah dicerna dan dipelajari anak.
  2. Kedua, pemberian les atau kursus juga jangan ditekankan pada suasana belajar secara formal, anak duduk rapi dengan meja belajar sementara di depannya berdiri guru membelakangi papan tulis, tetapi lebih ditekankan agar anak dapat bergaul alias membina sosialisasi dengan anak lain sambil belajar. Jadi, hindari tempat les yang suasana, kondisi, dan cara belajarnya seperti di sekolah formal. Pilihlah yang format belajar dan tempatnya seperti di playground atau di TK yang menekankan pada belajar sambil bermain.
  3. Ketiga, pastikan juga tempat les itu memiliki guru yang dapat membantu anak mengembangkan potensinya. Selain diutamakan juga guru mengetahui perkembangan anak, sehingga ia dapat mengolah materi yang dimiliki sesuai usia anak. Jadi, ia tidak hanya menguasai kemampuan yang berkaitan dengan bidang yang akan diajarkan.
  4. Keempat, pastikan anak dilibatkan saat hendak mengikutkannya les. Ingat, anak bukan sosok pasif yang boleh diabaikan. Sesekali orangtua perlu melibatkan anak saat hendak mengikutkannya les. Diskusikan dengan anak mengenai tempat les yang akan diikutinya. Dengan begitu, ia tidak merasa terpaksa untuk mengikuti les.
  5. Kelima, pastikan rutinitas anak tetap terpola dengan sehat dan seimbang, selain les, anak juga perlu cukup istirahat, bermain, dan belajar.

Tip-tip memilih tempat les: 

  1. Lakukan observasi terhadap minat dan bakat anak. Peran orangtua disini adalah mengamati tingkah laku anak, seperti, hal apa yang paling ia senangi, sehingga orangtua tidak salah memilihkan tempat les yang tepat, melainkan sesuai dengan minat dan bakatnya.
  2. Cari berbagai informasi mengenai tempat les yang akan diikuti sebanyak-banyaknya. Informasi bisa didapat dari teman, saudara yang anaknya sudah ikut les tersebut, atau berdasarkan sumber informasi lainnya.
  3. Lakukan observasi terhadap tempat les yang akan diikuti, apakah tempat les itu sudah memenuhi kebutuhan anak atau belum. Tempat les juga harus aman dan bisa memfasilitasi kebutuhan anak.
  4. Bila ada kesempatan free trial dari tempat les/kursus, jangan sia-siakan kesempatan itu, sehingga anak dapat mengeksplorasi suasana, keamanan, cara pengajaran, dan kondisi tempat les itu. Minta pendapat anak seusai mengikuti free trial tersebut. 
  5. Jangan memaksakan kehendak orangtua kepada anak, apalagi sekadar ikut-ikutan orangtua lain. Perhatikan juga keinginan anak, sehingga les yang diberikan efektif dan efisien.