Bermain Dengan Orang Dewasa

By Ipoel , Rabu, 30 Januari 2013 | 04:00 WIB
Bermain Dengan Orang Dewasa (Ipoel )

Mengapa si prasekolah lebih memilih bermain dengan orang dewasa? Umumnya orang dewasa tersebut memiliki daya tarik tertentu, sehingga anak merasa nyaman berinteraksi dengannya. Entah itu keterbukaan, kesediaan untuk berbagi dengan anak kecil, memiliki kehebatan tertentu (menyanyi, meniru suara binatang, main musik, sulap, pandai bercerita), dan lain-lain. Hal-hal tersebut adalah pintu gerbang bagi anak kecil untuk mau bermain, meski respons antara anak tertutup dan aktif tentunya berbeda. Anak yang pendiam biasanya lebih memilih menjadi penonton dari jauh, padahal dia menikmati interaksi dengan orang dewasa tersebut, sedangkan anak yang aktif dan terbuka akan lebih banyak terlibat.

Ada manfaatnya jika anak berteman dengan orang dewasa. Perkembangan kosakatanya semakin banyak dan cepat, wawasannya pun jadi lebih luas. Anak juga terbiasa bersosialisasi dengan beragam orang, baik yang sebaya maupun dewasa. Selain itu, nilai-nilai kebaikan dapat diberikan oleh si orang dewasa saat bermain dengan anak, baik lewat perilaku maupun kata-kata.

Meski begitu, tetap saja ada dampak negatifnya yang harus diwaspadai. Orang dewasa yang tidak memahami perkembangan anak, pada saat berkomunikasi cenderung menggunakan bahasa yang terlalu kompleks. Tentunya hal ini akan membingungkan anak, selain anak juga bisa salah menangkap inti pembicaraan. Bukan cuma itu, anak pun akan meniru ucapan dan perilaku tidak baik yang mungkin dimiliki orang dewasa.