Berantem-Beranteman Aman

By Ipoel , Senin, 19 November 2012 | 20:00 WIB
Berantem-Beranteman Aman (Ipoel )

Ada beberapa trik sederhana yang dapat orangtua lakukan agar berantem-beranteman ini dapat berjalan aman:

-  Jelaskan dan beri pengertian.

Sebelum permainan dimulai berikan aturan bahwa baik anak maupun teman mainnya, tidak boleh benar-benar saling memukul, menendang, menyabetkan pedang-pedangan ke kepala, dan lainnya. “Kakak  boleh jadi jagoan tapi mukulnya bohongan saja. Kalau betulan nanti temanmu bisa kesakitan!”. Saat menonton film-untuk anak yang penuh adegan laga, jelaskan pada si kecil bahwa cara sang jagoan mengalahkan musuh-musuhnya itu---dengan menendang, meninju, atau menembak---hanya ada di dalam film dan tidak boleh ditiru. Langkah lebih amannya, tentu dengan menghindari tayangan bermuatan kekerasan dan mencari aktivitas lain yang bisa memberikan manfaat lebih banyak bagi anak. 

- Awasi Aktivitasnya.

Agar imajinasi anak selagi menjadi superhero yang tengah memberantas kejahatan tak berubah menjadi tindakan nyata berupa ajang pukul-pukulan dengan sobat bermainnya, awasi kegiatannya itu. Kalau anak atau teman mainnya menunjukkan gelagat agresif, segera ingatkan mereka, “Ayo, ingat tidak boleh memukul atau menendang ya!” Saking senangnya menjadi jagoan, terkadang  anak melakukan aktivitas ini  berhari-hari tanpa henti. Hal ini perlu diintervensi agar tak memupuk agresivitasnya. Tawarkan aktivitas  lain yang lebih tenang tetapi tak kalah menarik. Pada prinsipnya, semakin bervariasi aktivitas anak, akan semakin baik.      

- Waspadai peralatan dan perabotan berbahaya.

Bebaskan anak dari berbagai peralatan yang dapat mengundang bahaya saat ia bertempur dengan kawannya. Seperti pedang-pedangan yang ujungnya terlalu tajam atau pistol-pistolan yang berisi peluru-peluruan yang bisa melukai kulit dan mata. Perhatikan pula situasi dan kondisi saat permainan berlangsung. Jangan biarkan anak beraktivitas di lokasi yang berbahaya, seperti tempat tinggi yang tak memiliki pagar pengaman, meja yang tinggi, teralis pagar, ambang jendela, dan lainnya. Si prasekolah yang penuh dengan imajinasi ini, belum sepenuhnya tahu bahaya. Bisa saja kala ia menjadi Superman, ia berpikir bisa terbang padahal tidak. Demikian pula dengan benda-benda di rumah yang dapat membahayakan, seperti ruangan yang dipenuhi perabot pecah-belah atau meja dan kursi bersudut lancip. Giring anak ke tempat yang lapang dan aman.