Ini Bahayanya Jika Anak Sering Memainkan Alat Kelamin

By Ipoel , Senin, 28 Agustus 2017 | 06:00 WIB
Bahaya Memainkan Alat kelamin (Ipoel )

Nakita.id - Beberapa anak memang memiliki perilaku menyimpang yang tak disadari para orangtua. Misalnya, anak yang suka dan sering memainkan alat kelaminnya sendiri. Lalu, apa sebabnya?

Apakah ia secara tak sengaja bereksplorasi lalu menemukan perilaku itu, atau ada hal-hal lainnya.

Jika si balita memainkan alat kelaminnya lantaran memang tengah berada pada fase anal phallic, maka kondisi ini masih bisa diawasi dan diatasi agar tak jadi kebiasaan.

"Jadi kalau pada masa bayi, kenikmatan anak terletak di mulut (fase oral) lalu beralih ke dubur (fase anal), maka pada anak-anak 3-6 tahun, kenikmatannya mulai berganti pada alat kelaminnya,” papar psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si.

(Baca juga : Kurang Gizi Bikin Perilaku Anak Jadi Buruk)

Ketertarikan pada alat kelamin ini ditunjukkan dengan perilaku banyak bertanya, apa itu penis, apa itu vagina, mengapa alat kelaminku berbeda dengan punya kakak/adik dan lainnya.

Rasa keingintahuan itu jugalah yang  mendorong mereka bereskplorasi hingga pada suatu saat melakukan “penelitian” pada penis/vaginanya.

Tapi, ada pula sebab-sebab yang mengkhawatirkan. Untuk itu, coba amati apakah perilaku memainkan alat kelamin ini juga bersamaan dengan perilaku lain, seperti anak tampak lebih banyak diam atau lebih banyak menyendiri atau lebih kerap mengalami mimpi buruk.

Perilaku-perilaku itu, bisa menjadi indikasi bahwa anak merasa dirinya kurang diperhatikan. Karena dalam benaknya ada rasa waswas tidak disayang orangtua, maka ia sering melamun dan tampak lebih banyak diam, bahkan sampai terbawa dalam mimpi buruk.

(Baca juga : 10 Perilaku Anak yang Menunjukkan Tanda Gangguan Mental)

Solusinya, orangtua harus melakukan introspeksi apakah memang waktu bermain dengan anak lebih berkurang karena kesibukan atau sebab lainnya. Jika ya, berikan anak lebih banyak cinta dan perhatian. Mengajaknya bermain, misal, akan mengusir kesepian anak sehingga ia bisa melupakan kebiasaannya memainkan alat kelamin.

Waspadai juga orang-orang di sekeliling anak, bisa jadi pengasuh/orang dewasa lain di rumah yang “menularkan” kebiasaan tersebut.

Di antara berbagai penyebab, yang paling dikhawatirkan adalah bila ada orang yang secara sengaja memainkan alat kelamin si anak lalu menemukan kenikmatan.

Yang seperti ini sudah harus melibatkan ahli, dalam hal ini psikolog, untuk digali apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. (*)

(Baca juga : 5 Kebiasaan Buruk Anak-anak yang Bisa Berubah Jadi Baik)