Anak Jadi Korban Ledekan

By Ipoel , Rabu, 20 Juni 2012 | 22:00 WIB
Anak Jadi Korban Ledekan (Ipoel )

Bagaimana bila si prasekolah yang jadi korban ledekan? Inilah beberapa hal yang dapat orangtua lakukan sesuai saran Indri Savitri, Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) :

1. Berempati dengan kesedihannya

Sampaikan bahwa ledekan temannya tadi memang menyakitkan hati. Tegaskan, Anda mengetahui dan juga merasakan sedihnya. Pengakuan dari orangtua akan membuat si prasekolah mengetahui dan memahami perasaan yang sedang dialami. Ini juga merupakan proses belajar bagi dirinya agar kelak ia mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila mengalami peristiwa serupa. Selanjutnya, tumbuhkan keberaniannya untuk menyatakan rasa sakit hatinya kepada teman yang meledek. Dukung dan beri kesempatan anak bermain dengan teman lainnya yang bersikap lebih manis, sehingga dapat membuat perasaannya menjadi lebih nyaman.

2. Ajak anak bermain peran

Berikan pendampingan pada anak. Caranya dengan mengajaknya bermain peran. Biarkan anak menjadi korban ledekan temannya. Harapannya, kelak si anak mengetahui cara mengatasi yang harus dilakukan ketika mengalami peristiwa yang sama. Tanyakan cara yang dapat dilakukan ketika berada pada posisi seperti itu. Bimbing anak secara perlahan dengan menggunakan bahasa yang dimengerti, bagaimana cara menghadapi ledekan teman. Salah satunya dengan membalas ledekan tersebut menggunakan kalimat positif. Contoh, ketika anak diledek sering jatuh, ajari ia agar mampu menjawab, “Kakiku memang harus lebih sering diajari supaya enggak  sering jatuh, nih.”

3. Ajari anak berani minta pertolongan

Bila ledekan yang dilontarkan teman-temannya sudah keterlaluan dan menyakitkan hati, ajari anak untuk meminta pertolongan. Ledekan yang menyakitkan hati umumnya berkaitan dengan bentuk fisik anak, dilontarkan secara terus-menerus, dan dilakukan bersamaan dengan beberapa teman. Contoh, “Ih… kulitnya hitam… kayak areng…. Ada si hitam lewat nih yee….” Umumnya, ledekan yang menyakitkan ini dapat membuat si prasekolah menangis atau membuatnya diam menahan amarah. Bila ini terjadi, mintalah pertolongan orang dewasa/orangtua. Caranya, tentu tidak langsung pada saat kejadian. Ketika diledek, sebaiknya anak segera menghindar dari teman atau kelompok yang meledek. Selanjutnya, minta anak menceritakan peristiwa yang tidak mengenakkan itu kepada orang dewasa. Langkah selanjutnya, orangtua hendaknya memberitahukan atau menegur teman-teman atau kelompok yang telah meledek. Sampaikan, perbuatan itu telah menyakiti hati temannya.