4 Penyakit Langganan Anak

By Ipoel , Minggu, 15 November 2015 | 08:00 WIB
4 Penyakit Langganan Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - World Health Organization (WHO) menyebutkan, ada 4 gangguan kesehatan yang sering menyerang anak, yaitu flu, radang tenggorokan, diare dan tifus. Semua gangguan kesehatan ini berkaitan dengan daya tahan tubuh. Artinya, kalau daya tahan tubuh lemah, maka anak lebih berisiko terkena. Oleh sebab itu, mewaspadai gangguan-gangguan kesehatan ini akan membantu ayah/ibu untuk menjaga anak-anaknya agar terhindar. Berikut 4 penyakit langganan anak :

1. FLU

         Siap tak kenal dengan penyakit langganan anak ini. Sering disebut dengan influenza. Penyebabnya adalah virus influenza. Gejalanya diawali dengan batuk-pilek, demam/panas tinggi, anak menggigil, sakit tenggorokan, otot pegal-pegal dan mata terasa panas dan merah.

Penanganan:

Kebanyakan influenza akan sembuh dengan sendirinya (self limited disease) asalkan anak beristirahat yang banyak, mengonsumsi vitamin C dan diberi minum yang banyak. Jadi tak perlu buru-buru memberikan obat antibiotik. Cukup diobati sesuai gejalanya. Misalnya, kalau demam maka diberi penurun panas, kalau batuk diberi obat batuk.

Pencegahan:

Mengingat virus flu menular lewat udara ataupun bersin, maka sebaiknya menggunakan masker sehingga virus tidak menular melalui udara maupun percikan ludah.

2. RADANG TENGGOROKAN

          Radang tenggorokan (faringitis), sejatinya adalah infeksi pada tenggorokan. Paling banyak menyerang anak usia batita, dan akan menyerang saat daya tahan tubuh kurang baik, misalnya karena kurang beristirahat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan penularannya melalui butiran halus air ludah (droplet) yang mengandung kuman yang ada di udara dan terhirup saat bernapas.

          Gejalanya, demam, sakit tenggorokan, batuk, linu-linu pada otot, sakit kepala, serta keluar air mata tapi mata tak berwarna merah. Namun jika terkena cahaya akan merasa silau. Biasanya anak menjadi kurang aktivitasnya, banyak diam dan terkadang rewel. Kejadian radang tenggorokan wajar antara 6-7 kali per tahun. Jika lebih dari itu, orangtua harus waspada. Biasanya ini terjadi pada anak-anak yang alergi atau yang daya tahannya kurang. Pada anak dengan alergi atau yang daya tahan tubuhnya kurang, mudah terkena radang tenggorokan.

Penanganan:

          Umumnya penyakit langganan anak ini dapat sembuh sendiri meski tak diobati. Cukup dengan banyak istirahat dan makan makanan bergizi. Biasanya pemberian obat berupa obat simptomatik untuk mengatasi gangguan yang terjadi. Bila ringan, radang tenggorokan perlu minimal 3-5 hari untuk penyembuhan. Pemberian antibiotik dilakukan bila dijumpai demam mendadak, ada pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher, ada detritus (warna "keputihan" di tenggorok), dan peningkatan sel darah putih.

Pencegahan:

          Pencegahan radang tenggorok yaitu dengan menjauhkan anak dari orang yang terkena radang tenggorokan. Jika tak memungkinkan maka anak bisa menggunakan masker. Selain itu, berikan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

3. DIARE

          Anak dikatakan diare bila buang air besar (BAB) lebih dari 4x dalam kurun waktu 24 jam atau 1x BAB encer dan menyembur (mencret). Diare merupakan salah satu gejala adanya gangguan/penyakit infeksi saluran cerna. Biasanya diare berkaitan dengan tingkat higienis yang rendah. Penyebabnya bisa oleh rotavirus, bakteri, atau bahan yang tidak dibutuhkan tubuh. Umumnya, akibat rotavirus yang masuk lewat mulut. Penanganannya, tidak lantas dengan memberikan obat antidiare. Biarkan tubuh mengeluarkan hal-hal tak perlu dari tubuhnya.

Penanganan: