Kebanyakan calon ibu baru melakukan kontrol pertama kehamilan setelah dirinya tidak haid hingga beberapa minggu dari tanggal biasanya. Tak heran kalau tahu-tahu usia kandungan sudah sekitar 6 minggu menurut perhitungan atau pemeriksaan dokter dan bidan.
PEMERIKSAAN SAAT KONTROL PERTAMA
Anamnesa (Wawancara):“Wawancara” dilakukan oleh dokter/bidan kepada calon ibu untuk mengetahui identas seperti usia dan lama menikah; lama terlambat haid dan tanggal hari pertama dari haid terakhir, serta perubahan yang dirasakan ibu; riwayat kehamilan sebelumnya—jika bukan kehamilan pertama—apakah pernah atau tidak pernah keguguran/digugurkan, operasi sesar, hamil di luar kandungan, dan lainnya; riwayat penyakit keluarga maupun penyakit penyakit yang sedang diderita, seperti kencing manis, hipertensi, jantung, alergi dan asma; kebiasaan-kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, dan mungkin kegiatan lainnya.
Pemeriksaan Fisik:
- Melihat berat badan (BB) ibu di awal kehamilan, sehingga dokter bisa mempunyai patokan berapa kenaikan BB yang diharapkan selama kehamilan dan apakah BB saat ini ideal atau tidak. Idealnya, saat mulai hamil, BB ibu antara 45-65 kg.
- Mengukur tekanan darah. Normalnya tekanan darah ibu 120/80. Pemeriksaan ini bertujuan memantau sejak dini terjadinya kenaikan tekanan darah akibat kehamilan atau preeklamsia dan hal lainnya.
- Mengukur suhu tubuh, meski jarang dilakukan. Pemeriksaan ini hanya untuk mengetahui gambaran kesehatan ibu, apakah sedang fit atau tidak. Suhu tubuh yang lebih tinggi atau lebih rendah dari 35-36 derajat Celcius (pengukuran di ketiak) mengisyaratkan kondisi tubuh sedang tidak fit dan harus dicari tahu penyebabnya.
- Memantau denyut jantung ibu untuk mengetahui gambaran kondisi tubuh. Denyut jantung ideal adalah 220 dikurangi usia. Contoh, jika sekarang calon ibu berusia 25 tahun, denyut jantung maksimal adalah 220-25= 195 denyut/menit. Angka 220 didapat dari denyut nadi dalam satu menit dikalikan 6.
- Memeriksa perut untuk melihat bekas operasi (bila ada), kemungkinan benjolan dan nyeri tekan.
- Memeriksa kaki untuk melihat ada-tidak pembengkakan dan varises, meski tidak selalu.
Pemeriksaan Kehamilan:
Sekarang umumnya langsung dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG (ultra sonografi). Tujuannya, mengetahui apakah kehamilan terjadi di dalam rahim atau malah di luar rahim, serta ada-tidaknya bakal janin. Pemeriksaan ini sekaligus untuk mengonfirmasikan usia kehamilan, terutama bagi calon ibu yang siklus haidnya tidak teratur. Jika ada sesuatu yang mencurigakan akan dilakukan intervensi dengan pemeriksaan lain, seperti periksa dalam atau laparoskopi.
PERUBAHAN CALON IBU
Di minggu-minggu awal kehamilan ini, umumnya calon ibu akan merasakan perubahan sebagai berikut:
PusingBisa dikarenakan tekanan darah tinggi ataupun endah, anemia (kurang darah), ataupun pengaruh perubahan hormon akibat kehamilan.
Saran: Bila akibat pengaruh hormonal, cukup atasi dengan tidur dan menghindari stres. Bila karena anemia dan hipertensi, konsultasikan ke dokter. Bila karena tekanan darah rendah, kurangi aktivitas dan hemat pengeluaran energi, juga hindari gerakan mendadak seperti berubah dari posisi duduk atau jongkok ke posisi berdiri.
Mual dan muntahHormon Human Chorionic Gonodotrophin (hCG) yang dihasilkan plasenta di awal kehamilan diduga merupakan penyebab timbulnya rasa mual yang biasanya akan mereda dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
Saran:
- Bangun tidur pagi minumlah minuman hangat ringan seperti teh (bisa teh manis) sebelum beranjak dari ranjang.
- Tetaplah makan meskipun dalam porsi kecil-kecil.
- Hindari makanan yang dapat merangsang mual-muntah (macam makanannya berbeda-beda pada calon ibu).
- Hindari mengonsumsi obat yang tidak perlu. Bila muntah terjadi dalam jumlah banyak dan sering sehingga mengganggu aktivitas, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan resep obat antimual yang aman.
Itulah gambaran kontrol pertama yang akan dijalani seorang calon ibu. Jangan abaikan kontrol kehamilan berkala, karena penting untuk mencegah dan mengetahui gangguan kehamilan sejak dini. Selanjutnya, baca artikel "Kontrol Kedua (II)"